Suara itu tepat di belakang ku. Aku membalikan badanku dan menangis. Terharu. Sebab yang mengucapkan selamat ulang tahun itu adalah Ary, Pak Arman, Pak Luki dan Meisya (pacar Ary) yang memegang kue ulang tahun. Dan di atas kue ada lilin angka 26.
"Maafkan saya Leo atas ucapanku tadi. Itu hanya akting," kata yang tulus keluar dari mulut Ary setelah aku berdiri tepat di depan kue ulang tahun yang ada digenggam Meisya.
[Air mataku terus berlinang di depan mereka].
"Ayo tiup lilinnya," kata Meisya pacar Ary yang cantik itu padaku.
Aku pun meniup lili tersebut. Aku belum sempat memotong kuenya. Saking gembiranya, Ary merampas kue dari Meisya pacarnya dan menempelkan itu pada wajahku. Sehingga seluruh wajahku penuh dengan kue ulang tahun. Aku pun membalasnya.
Saat itu amarahku dalam hati hilang seketika berganti dengan tawa bersama mereka.
"Oh iya, aku punya kado untuk Leo," kata Ary seusai melumasi kue di wajahku. Begitu juga dengan Pak Arman, Meisya, dan Pak Luki bergantian memberiku kado.
Tiba-tiba lampu menyala, menerangi seisi ruangan atau rumah Ary.
"Terima kasih semuanya. Tuhan memberkati kebaikan kalian." Kataku singkat.
"Amin." Mereka mengucapkan secara bersamaan.
***