Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mantan Debu Ingin Pulang (2)

27 Mei 2023   15:18 Diperbarui: 27 Mei 2023   15:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kalau tidak, pendidikan adikku pasti terhenti atau tidak lagi mengikuti ujian di SMA. Apalagi melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, itu mustahil. Sebab adik bungsu dan ayah berharap padaku agar aku mendapat pekerjaan dan membiayai pendidikannya.

Karena kesehatan ayahku di kampung tak seperti dulu lagi. Kini, kurus dan sakit-sakitan. Jadi tak mungkin ayah bekerja lagi seperti dulu dan membiayai pendidikan adikku itu. Rasa cemas itu terus menghantui hati dan pikiranku.

Aku, tanpa berpikir panjang dan memutuskan merantau ke Jakarta meninggalkan bumi Halmahera. Karena setelah hitung-hitungan uang di tanganku masih cukup membeli tiket pesawat dan ngekos sebulan di sana.

Kali ini aku tidak lagi membawa secuil kertas, hanya doa dan kepercayaan diri. Aku pasti bisa. Aku pasti mendapat pekerjaan di sana. Itulah yang ada di dalam pikiranku.

Setelah sampai di Jakarta aku kesulitan mencari tempat tinggal. Apalagi pekerjaan. Sebab ini baru kali pertama sampai dan tak satupun yang ku kenal di sini. Namun, aku tetap berusaha.

Selama satu minggu hidup di Jakarta, tanpa tempat tinggal, aku hidup di atas jalanan. Sehingga uang yang sebenarnya biaya ngekos sebulan habis aku pakai karena membeli makanan dan air minum.

"Ya Tuhan, aku tak kuat lagi" seruku padaNya saat perutku ini dilanda kelaparan.

Saat aku duduk di sebuah warung makan. Seorang mbak menawarkan makanan padaku. Mungkin dia melihat wajahku yang mirip seorang "pengemis." Tapi tawaran itu tidak gratis. Aku harus mencuci piring dulu baru mbak memberiku makanan.

Karena rasa lapar terus menggerogoti perutku dan tak ada pilihan lain. Aku terpaksa menerima tawaran Mbak itu. Sebab aku tidak memiliki siapa-siapa di Jakarta.

Aku pergi ke dapur mencuci piring mbak tersebut. Setelah menyelesaikan pekerjaanku itu, Mbak memberiku makanan nasi goreng plus telur rebus sebutir.

"Telur tersebut bonus" kata Mbak karena sudah mencuci piringnya, bersih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun