Namanya sakit kita membutuhkan obat untuk meredakan atau menghilangkan rasa sakit. Misalkan, seseorang sedang batuk atau pilek biasanya orang segera memeriksa kesehatannya ke Rumah Sakit terlebih dahulu atau dokter atau bidan terdekat.
Di Rumah Sakit, dokter atau bidan akan memberikan sebuah resep obat apa yang cocok dikonsumsi untuk menghilangkan penyakit batuk atau pilek. Atau seseorang berinisiatif sendiri membelinya dari apotek dan warung terdekat secara mandiri untuk dikonsumsi.
Selain itu, ada berbagai pengobatan tradisional sebagai alternatif yang masih diyakini oleh sebagian masyarakat dan menjadi tawaran tersendiri. Karena memang sekarang pun masih ada seperti pergi ke "dukun atau orang pintar," baik itu penyakit ringan maupun berat. Dan tentu ini tidak asing lagi.
Tak dapat dipungkiri juga, sebagian masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional karena selain hemat biaya juga tidak membutuhkan waktu lama, bahkan tanpa biaya sehingga sebagian masyarakat mengutamakan pengobatan tradisional. Apalagi desa-desa terpencil, jauh dari perkotaan atau Rumah Sakit.
Tentu saja pengobatan tradisional tidak secanggih pengobatan modern namun bahannya persis sama, hanya saja caranya yang berbeda karena pengobatan modern telah diramu dengan sedemikian rupa dan ilmiah sedangkan pengobatan tradisional yaitu diramu dari bahan-bahan alami dan sederhana.
Tetapi bahan-bahannya persis sama dan tidak lain semua berasal dari daun, kayu, buah-buahan, akar-akaran dan lain sebagainya.
Bila pengobatan modern dilakukan eksplorasi dan uji coba atau penelitian kelayakan terlebih dahulu agar layak dikonsumsi dan memiliki resep tertentu atau aturan untuk dikomsumsi.
Disini kurang lebih sama dengan pengobatan tradisional namun pengobatan tradisional berlandaskan pada pengalaman dan "keyakinan" secara turun temurun tetapi pada dasarnya pengobatan tradisional juga memiliki anjuran atau larangan yang harus dihindari oleh penderita.
Soal anjuran maupun larangan dalam pengobatan modern pun tentu saja ada untuk menghindari seperti keracunan obat-obatan karena kelebihan atau tidak teratur dalam mengkonsumsi obat.
Sedangkan dalam pengobatan tradisional anjuran dilarang makan ini dan diperbolehkan makan itu karena berdasarkan pada pengalaman "dukun" khususnya dan masyarakat pada umumnya, dan tidak terlepas dari budaya setempat. Dan tentu saja mereka telah mengujinya lewat atau berdasarkan pengalaman mereka.
Namun Anda yakin tidak dengan pengobatan tradisional tanpa ramuan yaitu sepotong kayu yang dapat menghilangkan atau menyembuhkan rasa nyeri (luka) saat terkena atau tertusuk paku pada telapak kaki? Atau percayakah Anda, ketika tertusuk paku pada kaki bisa diobati dengan jeruk kalamansi?
Di artikel ini, Saya memberikan dua cara sederhana menghilangkan atau menyembuhkan luka tertusuk paku pada kaki ala pengobatan tradisional sekaligus menjawab pertanyaan di atas.
Cara pertama adalah pakai jeruk kalamansi. Jeruk Kalamansi tidak hanya digunakan sebagai penyedap makanan tetapi juga obat luka. Luka akibat tertusuk paku pada telapak kaki.
Caranya, ambil satu buah jeruk kalamansi dan diiris sedikit kemudian dibakar (memanaskan) lalu ditempelkan pada luka dan diperas jeruk kalamansi tersebut 1 atau 2 menit didiamkan.
Dikutip dari yukmakan.com 03/24/22 bahwa, "semua buah jeruk kaya akan kandungan antioksidan. Antioksidan sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh untuk menghilangkan radikal bebas yang dapat menjadi racun bagi tubuh dalam jangka waktu yang lama."
Karena tertusuk paku bisa berakibat kaki bengkak bila dibiarkan begitu saja sehingga dibutuhkan pengobatan salah satunya adalah dengan cara sederhana menggunakan jeruk kalamansi tersebut.
Tidak hanya itu, menyembuhkan luka tertusuk paku ala tradisional hanya menggunakan jeruk kalamansi yang diiris sedikit dan dibakar (dipanaskan) lalu ditempelkan pada bagian yang luka dan diremas hingga air jeruknya masuk pada luka.
Ternyata ada cara lain yang bisa digunakan dalam menyembuhkan luka tertusuk paku yang Saya dapatkan pengalaman ini dari seorang Cina. Waktu itu, Saya lagi bekerja dan tidak sengaja kaki Saya tertusuk paku.
Seorang Cina datang dengan sepotong balok berukuran yang akan Saya jelaskan di bawah ini. Sehingga luka atau rasa nyeri hilang dan Saya pun kembali bekerja. Dan setelah dua hari luka Saya pun sembuh. Caranya sebagai berikut:
Cara kedua adalah memukul dengan balok atau mengunakan balok pada luka yang tertusuk paku di telapak kaki." Cara ini terlihat konyol dan tidak masuk akal bukan? Tapi jangan dulu berprasangka buruk! Memukul bukan berarti sekuat tenaga tetapi secukupnya atau pelan-pelan.
Ketika kaki Anda tertusuk paku, ambillah sepotong balok dengan ketebalan dan lebarnya 5 cm dan panjang 20 sampai 50 cm. Kemudian pukul lah secara perlahan pada luka beberapa kali. Tujuannya adalah mengeluarkan darah dan menghilangkan rasa nyeri.
Namun, bila paku terkena atau tertusuk pada bagian atas Saya sarankan Anda menggunakan cara pertama yaitu menggunakan jeruk kalamansi. Karena kaki bagian atas tidak seperti bagian telapak kaki yang memiliki banyak daging. Takutnya, memakai sepotong kayu atau balok dapat berbahaya bagi tulang.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan menambah pengetahuan Anda serta bisa menjadi inspirasi untuk diteliti secara ilmiah tentang dua cara pengobatan tradisional di atas.
Weda, 13 Mei 2023
Arnol Goleo [11:10]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H