Pagi ini sekitar pukul 07:30 aku berangkat ke kampus, sejenak menghampiri kosan Aisyah yang bertingkat dua, tak jauh dari kampus.
"Syah!" sambil mengetok pintu kamar nomor 11 itu. Rambut acak-acak dan menguap sambil membukakan pintunya.
"Duaarr!"
Menutup pintu kamarnya itu saat melihatku. "Tunggu sebentar!" suara dari dalam kamar.
Baru kali ini aku melihat Aisyah dengan wajah dan rambutnya berantakan, tidak seperti biasanya setiap kali aku berkunjung. Makanya saat Syah membuka pintu dan aku yang berdiri di depan pintu kamarnya, Ia menutup cepat-cepat.
Lima menit kemudian, pintu kamarnya di buka kembali, rambut yang tadinya acak-cak telah ditata rapi.
"Kenapa tadi pintunya ditutup?" tanyaku.
"Ti...tidak!" Syah menjawab ragu.
"Syah tetap cantik, walau bangun pagi dengan rambut berantakan" sedikit gombal mengikuti senyum tipis padanya.
"Modus!" menatapku dengan senyum seakan mengiyakan.
"Hai Syah, Leo" Melin menyapa kami saat tiba di kampus.