"Misalkan dalam suatu peristiwa, manusia tinggal tulang. Kita bisa mengetahui siapa orang dari kerangka (tulang-tulang yang ada) itu baik rasnya, suku, bahkan wajahnya bisa dikonstruksi kembali menggunakan antropologi forensik" jelasku pada paman. "Wow manarik" paman terkejut.
Satu tahun kemudian, adikku kuliah juga satu kampus denganku begitu pun dengan adik paman Eman.
Seiring berjalannya waktu, aku tak pernah pulang kampung selama dua tahun. "Nak desember ini pulang dulu" kata ayah dalam telpon. "Aku belum pulang" sahutku.
Karena aku masih ingat dengan ucapan ayah sebelum berangkat ke Manado bahwa "tidak boleh pulang sebelum selesai (wisuda)". Sehingga aku bertekad bahwa aku pulang harus sudah wisuda.
Tetapi ayah terus memaksaku pulang. Akhirnya desember 2017 aku pulang, natal dan tahun baru di kampung halaman. Namun di rumah tidak seperti yang kubayangkan. "Kalau aku tahu, lebih baik tidak pulang" aku kecewa setelah sampai di rumah.
Bersambung...
Bailengit, 11 Februari 2023
Arnol Goleo [13:05 WIT]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H