Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel "Negeri Terasing" (#5)

10 Februari 2023   01:42 Diperbarui: 10 Februari 2023   08:42 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Leo, Yeri kayaknya tidak jadi berangkat" kata om Iber ayah Yeri dengan wajah kesal. "Jadi Yeri tidak berangkat?" tanyaku padanya. "Jadi, tapi dia belum pernah 'berpisah' jauh denganku" ucap ibu Yeri. "Oh, begitu yah tante" sahutku.

Beberapa menit kemudian Yeri keluar dari rumah. Kami pun berangkat bersama ayah Yeri juga ayahku. Sekitar pukul 12:00 kami tiba di pelabuhan Tobelo dan pukul 13:00 kami berangkat dari pelabuhan Tobelo menuju pelabuhan Manado menggunakan kapal laut.

Jam 09:00 pagi aku tiba di pelabuhan Manado. "Halo" aku menelpon paman. "Ya halo" paman menjawab dari telepon. "Paman, aku sudah sampai." lanjut-ku. "Oke! Tunggu aku di situ, jangan dulu turun dari kapal sampai saya tiba" sebab aku baru pertama kali sampai di Manado.

Beberapa menit pamanku pun datang bersama saudaraku yang lain. "Leo, kamu mau ikut kami atau pamanmu Eman?" salah satu dari mereka bertanya padaku. "Aku ikut sama paman saja" jawabku. "Baiklah, kami pergi duluan" sambil mereka pergi membawa koper Yeri dan beberapa dus miliknya itu. "Oke, sampai jumpa" sambil melambaikan tanganku pada mereka.

Dari pelabuhan ke kosan pamanku sangat dekat sekitar 10:15 menit saja naik angkot.

Pada besoknya aku dan paman pergi ke kampus untuk mendaftarkan aku sebagai calon mahasiswa baru, kami pun tiba di kampus. "Mau ambil jurusan apa Leo?" paman bertanya. "Teknik Sipil dan Teknik Pertambangan" jawabku. Karena seleksi atau tes tertulis setiap calon mahasiswa baru diberikan 2-3 jurusan.

Sesampainya di kampus kami langsung menuju ke ruangan Kemahasiswaan mengambil formulir pendaftaran tetapi sebelum masuk ke ruangan Kemahasiswaan aku dan paman melihat kertas yang ditempelkan di pintu kaca bahwa untuk teknik tahun ini belum menerima mahasiswa baru di luar Sulawesi Utara (hanya menerima khusus siswa/i SMA lulusan Sulawesi Utara).

Aku dan paman tidak lagi masuk ke dalam ruangan langsung berbalik keluar. "Aku tidak mungkin pulang ke rumah, ayah pasti sangat marah. Apalagi aku mendaftar kuliah di sini ayah mengijinkan dengan terpaksa."

"Bagaimana kalau kamu saya antar ke Tondano dan mendaftar di Universitas Negeri Manado." Paman memberikan tawaran agar aku tidak pulang dan kuliah di sini walau dengan kampus yang berbeda.

"Atau kamu ambil jurusan lain" lanjut paman. Aku hanya diam membisu...

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun