Ayah ingin aku melanjutkan studi di Tobelo karena menurutnya masih mending kuliah di Tobelo, tidak terlalu jauh, dan mudah dengan akses pengiriman kebutuhan sehari-hari aku yaitu makanan; seperti ubi, pisang, dan beras.
Selain mudah mengirim kebutuhanku selama kuliah, Tobelo masih satu daratan dengan Kao Barat (Bailengit) jadi kalau naik kendaraan bermotor atau mobil paling satu dua jam sudah sampai. Sedangkan kuliah ke Ambon jauh dan membutuhkan banyak biaya ke sana. Selain jauh, pengiriman kebutuhanmu nanti agak sulit. Ayah bertutur padaku
Waktu terus berjalan teman-temanku yang lain sudah berangkat ke Tobelo dan Manado ada juga ke Ternate sedangkan aku dan Yeri belum berangkat. Sebab ayah Yeri juga tidak mengijinkan Yeri untuk kuliah di Manado. Ia ingin aku dan Yeri sama-sama kuliah di STIKES Tobelo.
Tiga hari kemudian pamanku yang kuliah di Universitas Khairun Ternate menawarkan aku untuk kuliah di sana satu kampus dengannya. "Kalau jadi kamu kuliah di sana, saya akan mengurus berkas kamu untuk ikut Program Bidikmisi dan saya pastikan kami mendapat Bidikmisi dari pemerintah (kementerian)." Paman berusaha meyakinkan aku agar kuliah juga di sana.
"Artinya kamu kuliah gratis plus mendapat biaya hidup selama empat tahun termasuk uang buku dari bidikmisi itu." Lanjutnya. "Baiklah paman, tapi aku harus bicara dulu sama ayah dan ibu, kalau diijinkan aku kuliah di sana bersama paman." Jawabku pada paman. "Oke!" Paman menyahut.
Tawaran itu aku sampaikan kepada ayah dan ibuku namun tetap saja mereka tidak mengijinkan. "Kalau nak kuliah di Ternate lebih baik kuliah di Ambon saja." Kata ibu, sebab ibu mengijinkan aku kuliah di mana saja, kecuali di Ternate.
Setelah satu minggu kemudian aku mendengar kabar bahwa Yeri sudah diijinkan ayahnya untuk kuliah di Manado. Sedangkan aku belum mendapat restu mau kuliah di Ternate atau Ambon sebab ayah masih dengan pendirian yang sama, ayah mau aku kuliah di Tobelo...
Bersambung....
Bailengit, 7 Februari 2023
Arnol Goleo [23:45 WIT]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H