Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Menghalalkan Segala Cara" Tumbuh Subur di Indonesia?

6 November 2022   21:35 Diperbarui: 6 November 2022   22:04 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar teori tersebut? Salahkah teorinya Machiavelli itu? Kesalahannya di mana?

Politik itu "licik." Anda pasti berpikir lagi bahwa secara teori politik itu baik. Memang, secara teori politik itu baik namun fakta di lapangan politik itu "licik."

Sekarang, menurut anda politik itu baik (secara teori)? Ataukah orangnya (praktek di lapangan)? Lalu, bagaimana dengan teori Machiavelli tentang "Menghalalkan Segala Cara untuk Mencapai sebuah Tujuan apakah teorinya itu salah?"

Politik sesungguhnya tidak lain adalah kepentingan seperti yang telah saya singgung ditulisan sebelumnya dengan judul: "Anda Cerdas Keberuntungan Berpihak."

Sebab, namanya berpolitik tentu ada strategi seperti halnya berperang dalam menaklukan lawan atau suatu wilayah. Dengan berbagai strategi dilakukan agar hasilnya atau keberuntungan berpihak padanya.

"Siapa yang mau kalah dalam berpolitik? Siapa juga yang mau kalah dalam berperang?"

Pernahkah atau masih adakah seseorang memberikan sebuah "sumbangan kepada masyarakat agar orang tersebut dipilih dalam suatu momentum politik atau pesta demokrasi" salahkah? Kelihatannya baik, namun secara tidak langsung, entah sengaja atau tidak, "mereka telah menggunakan atau sedang, atau menyetujui teori Machiavelli tersebut."

Jadi, sekali lagi, salahkah teori Machiavelli tersebut?

Sebenarnya, mau teori Machiavelli atapun teori lainnya itu "baik" bila jatuh ke tangan orang baik. Sebab, kesalahannya bukan pada teori tetapi siapa dan bagaimana menggunakan setiap teori politik.

"Tanpa disadari, politik di Indonesia, mereka telah atau sedang menggunakan teori Machiavelli. Tidak salah juga menggunakan teorinya Machiavelli untuk mencapai kekuasaan bila hasilnya atau setelah mencapai kekuasaan seorang pemimpin dalam setiap kebijakannya menguntungkan atau berpihak pada masyarakat atau digunakan demi kepentingan masyarakat."

Kalau tidak, bagaimana nantinya? Tentu, hasilnya buruk dan merugikan masyarakat dalam setiap kebijakan atau mengelola suatu negara ataupun mencapai kekuasaan. Jangankan teori Machiavelli, teori lain juga demikian bila itu digunakan untuk kepentingan pribadi sudah pasti apapun teorinya akan merugikan masyarakat.

Bagaimana pada momentum 2024 apakah masih ada orang-orang menggunakan teori Machiavelli? "Pasti ada, dan pastinya mereka menggunakan teori tersebut untuk kepentingan masyarakat!

Manado, 06 November 2022

Arnol Goleo [22:26 WITA]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun