Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Berilah "Kebebasan Anak Berpacaran"

6 November 2022   19:22 Diperbarui: 6 November 2022   20:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kekhawatiran orangtua saat anaknya pacaran, bukan anaknya mulai mengenal atau mulai pacaran. Lalu, apa yang dikhawatirkan?

Sebenarnya, orangtua mengkhwatirkan adalah anaknya "hamil diluar nikah." Apalagi, ketika anaknya "hamil di luar nikah dan pria tersebut tidak menikahinya atau tidak bertanggungjawab."

Karena, sesungguhnya semua orang akan melewati masa-masa pacaran. Dan itu tidak dapat dihindari sebab seorang anak perempuan akan mengenal lelaki begitu juga sebaliknya.

Jadi, harusnya bagaimana sebagai orangtua dalam mendidik anak baik itu anak laki-laki atau perempuan sebelum mengenal lawan jenis? Apakah membiarkan anak bebas berpacaran? Atau melarangnya?

Melarang anak berpacaran itu baik. Tetapi, memberikan edukasi lebih baik. Artinya, memberikan pemahaman tujuan dari pacaran sebab dengan edukasi semacam itu anak dapat memahami tujuan dari pacaran.

Kalau, orangtua pendidikannya "tidak sekolah sama sekali" bagaimana?

Sebenarnya, berpacaran atau belum itu tergantung pada anak. Sebab, banyak kejadian seperti hamil diluar nikah bukan saja dialami oleh anak yang tingkat pendidikan orangtuanya rendah.

"Namun ada juga dan banyak kejadian dialami oleh anak yang hamil diluar nikah pendidikan orangtua cukup, bahkan ada pula orangtuanya sarjana.'

Setiap orangtua, pasti memberikan atau melarang anak untuk pacaran dini atau belum waktunya berpacaran. Entah itu edukasi sederhana maupun pemahaman yang lebih kompleks pada anak.

Tetapi, semua edukasi yang diberikan orangtua yang memutuskan untuk pacaran adalah anak. Semakin melarang anak berbacaran, anak semakin penasaran seperti apa berpacaran itu.

Memberikan "kebebasan anak berbacaran" dan giat memberikan edukasi tujuan dari berpacaran kepada anak, anak akan lebih hati-hati dalam memilih pasangan (pacar) serta menjalaninya.

Dan anak lebih siap pada setiap keputusan dan bertanggungjawab atas keputusannya itu, sebab yang menjalaninya adalah anak itu sendiri.

Manado, 06 November 2022

Arnol Goleo [20:16 WITA]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun