Sepak Bola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat bergengsi di dunia. Dan salah satu juga hiburan yang sangat digemari banyak orang, bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga dalam skala desa.
Berbicara sepak bola berarti bukan hanya pemain tentunya, tetapi suporter termasuk di dalamnya yang ikut terlibat atau meramaikan pada setiap ajang pertandingan. Sehingga menarik untuk dibahas dalam hal ini.
Tentu, dalam permainan sepak bola tidak ramai bila tidak ada suporter atau penonton yang ikut meramaikan dalam sebuah pertandingan termasuk pertandingan cabang olahraga lainnya.
Namun, baru-baru ini terjadi ricuh dalam pertandingan sepak bola antara suporter klub Arema vs Persebaya serta berujung tragis hingga memakan korban jiwa sekitar 127 orang.
Mengapa kericuhan itu terjadi? Apa musabab sehingga terjadinya ricuh dalam pertandingan sepak bola? Apakah kesalahan hakim garis? Apakah karena kesalahan wasit? Ataukah kesalahan pemain atau suporter? Harusnya bagaimana caranya agar aman dan nyaman dalam sebuah pertandingan sepak bola?
Setiap kericuhan yang terjadi dalam sebuah permainan sepak bola adalah suporter. Tetapi tidak dapat dipungkiri bisa saja ini terjadi kerena awal mula di picu oleh pemain sendiri di dalam lapangan.
Mengapa? "Misalnya, pemain tidak menjaga sportivitas sehingga antar pemain aduh mulut atau memukul lawannya karena tidak menerima kekalahannya, ini juga bisa menimbulkan atau mengajak kericuhan antar suporter."
Selain itu, wasit juga harus sportif karena wasit sebagai tugas utama di dalam lapangan sebagai hakim penentu berjalannya pertandingan.
Intinya, baik itu pemain, wasit atau hakim garis, dan suporter menjaga sportivitas agar tidak terjadi kericuhan dalam sebuah pertandingan. Sebab, dalam sebuah pertandingan pastinya ada yang kalah dan ada pemenang.
Sebab timbulnya kericuhan dalam pertandingan sepak bola adalah suporter yang tidak terima dengan kekalahannya atau klub yang didukungnya itu kalah. Karena ribuan penonton yang hadir di dalam pertandingan tidak mungkin dapat di atasi oleh pihak keamanan.
Melihat kondisi pertandingan sepak bola di Indonesia kalau suporter tidak menjaga sportivitas seperti kejadian beberapa hari lalu di Kanjuruhan Malang. Alangkah baik aman dan nyaman berjalannya pertandingan suporter jangan diikutkan atau diizinkan masuk dalam stadion sepak bola di manapun.
Seketat apapun, misalkan, dalam pertandingan dilibatkan pihak keamanan seperti petugas kepolisian namun tidak ada sportivitas dari pihak suporter tetap saja akan terjadi kericuhan.
Karena di Indonesia sendiri sebab terjadinya ricuh karena kurangnya sportivitas, terutama suporter.
Jangankan pertandingan sepak bola di Indonesia, di ajang pertandingan sepak bola Internasional antar pendukung atau fans saling aduh mulut bahkan kontak fisik pun terjadi padahal kita tidak menyaksikan langsung di stadion hanya menonton melalui televisi, aneh bin ajaib!
Bailengit, 03 Oktober 2022
Arnol Goleo  [03:40]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H