Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Pilihan

Air Minum Kemasan Galon: Masalahkah untuk Masyarakat?

24 September 2022   11:09 Diperbarui: 24 September 2022   14:56 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertanyaannya: haruskah masyarakat perkotaan mewaspadai air minum kemasan galon yang terkontaminasi Bisphenol-A (BPA)? Bagaimana dengan masyarakat pedesaan, apa perlu juga mewaspadai hal itu? Solusinya apa agar masyarakat terhindar dari Bisphenol-A (BPA)?

Berbicara air minum kemasan galon yang terkontaminasi Bisphenol-A (BPA), kita harus melihat atau memilah terlebih dahulu antara masyarakat yang tinggal di perkotaan atau masyarakat yang tinggal di pedesaan.

Juga, melihat kondisi lingkungan (alam) apakah masyarakat setempat susah dengan sumber air bersih atau tidak? Sebab, tidak semuanya masyarakat tinggal di perkotaan atau pun sebaliknya. Dan tidak semua masyarakat mengkonsumsi air minum kemasan galon, ada yang mengkonsumsi, ada yang tidak.

Memang, air minun kemasan galon "hampir sudah tersebar sampai di pelosok pedesaan," tetapi hanya sebagian yang mengkonsumsi sebagai air minum alternatif. Jadi, tentu saja masyarakat yang tinggal di perkotaan "sudah pasti" mengkonsumsi air minum kemasan galon lebih banyak ketimbang masyarakat di pedesaan.

Karena masyarakat pedesaan masih tersedia sumber daya air bersih seperti sumur dan sumber air lainnya di sekitar tempat tinggal mereka, misalkan, di Desa saya (Bailengit) sumur masih bersih dan sumber air bersih lainnya sangat dekat yaitu; sungai dan sumber mata air lainnya di sekitar desa.

Sedangkan di perkotaan, "sulit" untuk mendapatkan air bersih sehingga mau tidak mau harus mengkonsumsi air minum kemasan galon. Apa benar masyarakat perkotaan sulit mendapatkan air bersih?

Pengalaman saya selama studi di Kota Manado kurang lebih 4 tahun sumur di kost tidak layak minum. Memang, perintah Kota Manado sudah menyediakan air bersih, tetapi sebagian besar air bersih itu hanya digunakan untuk memasak, mencuci pakaian dan piring sedangkan dikonsumsi (minum) diambil dari air minum kemasan galon yang dibeli di warung/toko terdekat, termasuk kami yang tinggal di kost tersebut.

Untuk itu, masyarakat perkotaan perlu "mewaspadai atau hati-hati" dalam mengonsumsi air kemasan galon. Tetapi, tak dapat dipungkiri masyarakat pedesaan juga demikian sebab ada sebagian sudah mengkonsumsi "walau itu hanya sebagai alternatif" selain mengkonsumsi air yang dimasak sendiri.

Solusinya, bagi masyarakat perkotaan atau pedesaan yang masih sulit dengan air bersih seperti masyarakat yang tinggal di pegunungan. Pemerintah perlu memperhatikan atau menyediakan air bersih baik itu pemerintah tingkat provinsi atau tingkat kabupaten.

Atau setidaknya pemerintah kelurahan/desa menyediakan atau memfasilitasi itu demi masyarakat setempat mendapatkan air bersih sebelum masyarakat "terkena Bisphenol-A (BPA)" dari air kemasan galon tersebut.

Intinya, mau itu masyarakat perkotaan atau pedesaan harus mewaspadai Bisphenol-A (BPA) karena masyarakat pedesaan sendiri juga sebagian sudah mengkonsumsi air kemasan galon. Sedangkan masyarakat pedesaan yang belum atau sama sekali tak mengkonsumsi air kemasan galon tak perlu diwaspadai karena memang mereka tidak mengkonsumsinya.


Bailengit, 24 September 2022

Arnol Goleo   [11:40]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun