Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Korupsi: Menyetujui atau Menolak?

17 September 2022   08:22 Diperbarui: 17 September 2022   08:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai kompasioner, kali ini saya tidak menulis puisi atau fiksiana atau semacamnya.

Namun kali ini kita akan menelaah apa itu Budaya Korupsi. Apakah Anda pernah mendengar kata itu? Atau Anda pernah mendengar di sekitarmu seperti kerabat, sahabat atau yang lainnya berbicara tentang Budaya Korupsi?

Dan atau Anda pernah menemui serta membaca di media sosial tentang Budaya Korupsi? Atau Anda sendiri yang pernah mengatakan hal itu?

Sebelum kita menelaah lebih lanjut alangkah baiknya kita bahas satu per satu apa itu budaya dan apa itu korupsi. Sehingga kita tidak salah kaprah dalam menilai budaya dan korupsi atau Budaya Korupsi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti budaya adalah pikiran; akal budi. Sedangkan korupsi menurut KBBI adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara. "Jadi budaya korupsi adalah upaya menyelewengkan uang negara untuk kepentingan sendiri." Benarkah demikian?

Dari penjelasan singkat di atas dengan fakta di Indonesia, kita melihat dan merasakan bahwa korupsi "sudah mendarah daging artinya sudah merupakan bagian dari budaya sehingga sebagian orang mengatakan korupsi sudah membudaya di bangsa ini."

Apakah benar korupsi sudah membudaya? Apakah Anda mengiyakan hal itu karena Anda melihat dan merasakan sendiri bahwa di Indonesia banyak pejabat telah menyelewengkan keuangan negara?

"Saya yakin sebagian dari Anda mengiyakan bahwa korupsi sudah membudaya di negeri ini dan sebagian berlawanan atau tidak menyetujui atau menolak."

Namun, apakah "Anda" salah satunya yang benar-benar mengiyakan bahwa korupsi merupakan bagian dari budaya? Bila "Anda" mengiyakan, "bisakah korupsi itu diajarkan kepada orang lain agar cakap dalam menyelewengkan uang negara atau sesuatu yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain?"

Bukankah budaya itu adalah hasil kesepakatan masyarakat dan memiliki nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat dimana mereka hidup?

"Dan apakah masyarakat menyetujui bahwa korupsi itu baik dan bisa diajarkan atau diwariskan kepada generasi selanjutnya?"

Baca juga: Sepi

Mungkin iya, bagi mereka saat ini yang telah menyelewengkan keuangan negara. Namun bagaimana dengan "Anda"? Apakah "Anda" menyetujui juga?

Bailengit, 17 September 2022

Arnol Goleo

[10:51]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun