Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandangan Manusia Modern tentang Mitos

16 September 2022   11:30 Diperbarui: 16 September 2022   11:35 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda pasti pernah mendengar tentang legenda, dongeng, atau mitos. Kita juga tahu bersama bahwa mitos dikonotasikan "tak masuk akal atau tak ada arti," menurut sebagian orang. Apalagi dalam pandangan manusia modern saat ini.

Tentu, di setiap daerah memiliki mitos, bahkan sampai saat ini masih ada dan melekat dalam masyarakat baik itu masyarakat tradisional maupun dalam kalangan masyarakat modern.

Menurut Anda apakah mitos hanya sebuah cerita tak memiliki arti? Bagaimana pandangan Anda tentang mitos di dunia modern saat ini? Kenapa mitos itu ada dan masih hidup sampai sekarang?

Mitos sendiri beraneka ragam macam, serta ikut masuk menghiasi dalam sejarah desa, asal mula alam, bangsa, dan bukan hanya itu mitos juga masuk dalam asal mula manusia itu ada atau masyarakat di mana mereka hidup.

Mungkin sebagian dari "Anda" mengiyakan bahwa cerita dongeng, legenda masuk dalam kategori mitos yang tak memiliki arti dan tak masuk akal. Namun tak dapat dipungkiri sebagian dari "Anda" memercayai akan hal itu.

Bukan tanpa alasan tak memercayai mitos atau sebaliknya. Alasan setiap orang pun beraneka ragam; ada yang tak memercayai karena mitos hanya sebuah ungkapan manusia dahulu (moyang) yang diwariskan melalui tutur (ucapan) dari generasi yang satu kepada generasi lainnya terus menurus diulang-ulang hingga saat ini.

Artinya, diwariskan secara lisan dan tak disertai bukti artefak atau sejenisnya. Ada pula karena "agama" dan lain sebagainya. Sehingga kebanyakan orang tak memercayai mitos.

Tetapi, apakah benar mitos tak memiliki arti karena diwariskan secara lisan?

Bailengit, 16 September 2022

Arnol Goleo

Baca juga: Sepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun