Hai kompasioner kita jumpa lagi dengan diary Arnol.
Namun sebelum membaca diary Part III ini alangkah baiknya kompasioner terlebih dahulu membaca Diary Part I dan II.
Kita lanjut...
Mengapa tahun 2014 adalah tahun yang menyedihkan?
Sebab ada anak "berpisah dari orangtua diusir dari rumah, rumahtangga terpecah belah, dan masih banyak lagi peristiwa peristiwa menyedihkan lainnya yang kami alami di tahun itu."
Di tahun itu pula saya mengalami banyak peristiwa menyedihkan karena saya juga pernah diusir dari rumah karena tidak ikut keinginan orangtua yaitu "pindah gereja."
Selain itu, memasuki tahun 2015 hampir saya berhenti melanjutkan sekolah di bangku SMA karena kurangnya support dari orangtua, waktu itu sudah dekat saya diperhadapkan dengan Ujian Nasional.
"Tahun itu juga hari-hariku dipenuhi dengan air mata, meja makan jadi saksi setiap makanan yang masuk ke mulutku bersamaan dengan tetesan air mata, sungguh betapa sakitnya."
Bukan hanya itu saya hampir mencari jalan pintas yaitu "bunuh diri" untuk mengakhiri peristiwa menyedihkan tersebut. Namun, untung saja saya tidak melakukan hal itu kesabaranku masih ada walau sedikit hingga saya bisa melanjutkan studi sampai di Perguruan Tinggi.
***---