Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Hidup Putri (Part I)

30 Agustus 2022   22:29 Diperbarui: 31 Agustus 2022   03:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PixelLab (Arnol Goleo)

"Tidak Put ibu yang minta maaf, ibu menangis karena tidak membahagiakan Putri, hidup susah. Dan sekarang kita tinggal di hutan lagi. Andai saja ayahmu masih hidup mungkin kehidupan kita tidak seperti ini sebab ayahmu itu orangnya pekerja keras."

"Sudahlah bu jangan menangis lagi!" Sambil mengusap pelan-pelan belakang (pundak) ibunya, Putri berusaha menenangkan hati ibunya.

Kata ibu hidup itu disyukuri apapun yang kita alami. Kita ambil hikmahnya saja.

"Iya Put!" sambil mengangkat kedua telapak tangan mengusap pipinya itu seakan tak rela suaminya begitu cepat dipanggil oleh Sang Kuasa.

"Put istirahat ya ini sudah malam."

"Baik, bu." Putri pun tidur.

***

Sinar dari ufuk timur mulai terlihat menandakan malam sudah berlalu, hari yang baru telah tiba.

Bu Meylanpun bergegas bangun mempersiapkan sarapan pagi mereka.

Karena terkena asap dan panasnya api. Kedua telapak tangan tak tahan perih di mata serta dipenuhi keringat di wajahnya itu dengan pelan mengangkat tangan kanannya mengusap wajah, tak lama kemudian tangan kiri pun bergantian sehingga sebagian wajah bu Meylan berlumuran arang di dahi dan pipinya. Sebab kedua telapak tangannya dipenuhi arang, ubi yang ada dipegangnya itu.

Putri yang terbangun dari tidur tepat dekat kakinya, ibunya itu sedang membakar ubi kayu untuk sarapan pagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun