Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pergi Tanpa Restu (Part II)

30 Agustus 2022   12:31 Diperbarui: 30 Agustus 2022   12:32 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepatnya 22/12/2015 kami kehabisan makanan. Seingatku, dua hari tak ada makanan, bukan hanya itu air di dalam gelon se-tetespun tak ada.

Kami pun menelpon kedua orangtua masing-masing. Karena kedua orangtua kami tidak seperti orangtua lainnya yang berlatar belakang cukup mapan. 

Sehingga ketika kami meminta uang untuk kebutuhan semasa kuliah, kami harus menunggu satu atau dua hari baru dikirimkan uang itupun kalau ada, kalau belum ada ya kami harus menunggu lagi.

Ditambahnya lagi orang tua saudaraku bapaknya telah tiada, yang ada tinggal ibunya, ibunya pun sudah tua, umurnya berkisaran 70-80 tahun (lansia). Sangat disayangkan sudah lanjut usia "dipikul beban yang berat."

Setelah dua hari berlalu kami dikirimi uang. Selain uang makan, kami dikirimkan juga tiket untuk mudik (pulang). Tadinya saya tidak atau belum mau pulang kampung tetapi keinginan sang ayah memaksa saya untuk pulang, maka saya pun ikut pulang bersama saudaraku.

Perjalanan kapal laut dari Manado ke Ternate sekitar 13-15 jam baru bisa sampai di pelabuhan Ternate namun itupun tergantung juga dengan kondisi alam bila bersahabat 15 jam sudah sampai di Kota Ternate atau pelabuhan.

Sesampai di Ternate kami harus menyeberang lagi sekitar 1 jam dari pelabuhan Ternate ke pelabuhan Sofifi. Setelah itu kami naik kendaraan roda empat (mobil) perjalanannya memakan waktu cukup lama sekitar 3 sampai 4 jam baru bisa tiba di kampung kami.

***---

Pecah Belah Gereja Masehi Injil di Halmahera (GMIH) Tahun 2014

Akhirnya kami pun tiba di kampung halaman. Seperti biasa desember itu ramai sekali karena itu merupakan hari raya besar selain menyambut Sang Juruselamat dilangsungkan dengan merayakan tahun baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun