Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ke-sementara-an

25 Agustus 2022   13:25 Diperbarui: 25 Agustus 2022   13:37 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi benar, di ufuk timur,
langit mulai kuning kemerahan
Tandanya matahari memperlihatkan
kemegahannya

Namun sehebat apapun matahari
ia akan berlalu!
Berlalu ketika menjelang petang
Malam pun tiba, muncullah bulan menggantikan matahari

Sehebat apapun manusia
Suatu saat nanti, harinya telah tiba
Ia akan sirna dan takkan pernah kembali
Seperti debu ditiup angin

Baca juga: Persis Sama

Belajarlah pada matahari
Perhatikanlah lakunya
Matahari akan berusaha tetap bercahaya walau awan selalu menghalanginya

Sebab ia tahu bahwa tak lama
lagi ia ditelan oleh gelapnya malam
Sehingga, walaupun sedikit cahayanya harus dilihat dan dirasakan oleh bumi dan seisinya.

Bailengit, 25 Agustus 2022

Arnol Goleo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun