Mohon tunggu...
Nolwi
Nolwi Mohon Tunggu... Usaha sendiri -

Akar kekerasan adalah kekayaan tanpa bekerja, kesenangan tanpa hati nurani, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moralitas, ilmu tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.(Mahatma Gandhi 1869-1948)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

"Ngopeni Narkoba", Dalam Debat Pilkada DKI

10 Februari 2017   21:08 Diperbarui: 10 Februari 2017   22:04 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Entah apa dalam benak pasangan ini, dalam menjawab pertanyaan tentang narkoba. Sehingga terceletuklah kata bahasa jawa “Ngopeni” Narkoba. Tak tanggung-tanggung kata ngopeni ini diulang sampai dua kali. Membuat saya yang bukan berasal dari jawa, harus bertanya-tanya kepada saudara isteri saya, apa yang di maksudkan pengertian bahasa jawa “Ngopeni”.

Ternyata istilah bahasa jawa “ngopeni” itu artinya adalah merawat, saya cukup terperangah mendengar pengertian tersebut semoga saja salah. Mudah-mudahan saja pernyataan yang telah diucapkan dari mulut salah satu pasangan Debat pilkada, hanya sekadar slip lidah saja. Atau hanya sekadar  salah menggunakan istilah bahasa jawa kedalam bahasa Indonesia.

Bisa kita bayangkan jika benar “ngopeni narkoba” diartikan merawat narkoba secara harafiah. Bisa jadi juga akan diartikan sebagai segeralah merawat narkoba sehingga bertumbuh subur ?..Aduh-aduh apakah ini salah ucap, atau salah dalam memilih pengistilahan, tentu semua sudah terlanjur di ketahui public yang menonton debat tersebut.

Sekali lagi, ngopeni narkoba, oh ngopeni narkoba, semoga hanya sekadar slip lidah saja…Tapi dari situlah rakyat bisa menilai akan kualitas calon Gubernur DKI.

Salam nusantara…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun