Mohon tunggu...
Nolwi
Nolwi Mohon Tunggu... Usaha sendiri -

Akar kekerasan adalah kekayaan tanpa bekerja, kesenangan tanpa hati nurani, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moralitas, ilmu tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.(Mahatma Gandhi 1869-1948)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Konferensi Pers 1 Menit Cukup, Selalu Mengikuti Perkembangan MKD

15 Desember 2015   12:42 Diperbarui: 15 Desember 2015   17:36 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi Konferensi Pers 1 Menit Cukup, Selalu Mengikuti Perkembangan MKD.


Menggelikan melihat Perilaku Presiden kita dalam konferensi pers yang cukup singkat dan menurut perkiraan tidak sampai satu menit. Tapi dengan konpers yang singkat tersebut justru menarik perhatian kita untuk mencermati pesan yang di sampaikan pak Jokowi.

Bahwa dia selalu mengikuti dengan seksama perkembangan persidangan di MKD, artinya segala perilaku yang terjadi di MKD diamati dan dianalisa. Jadi jangan menganggap bahwa kasus ini tidak terpantau oleh beliau. Siapapun yang datang kesana tetap akan menjadi pertimbangan beliau.

Dalam konpers itu ada dua pesan yang disampaikan beliau.

Pertama dia mengatakan agar MKD agar melihat fakta-fakta yang ada. Ini sebetulnya peringatan dini yang disampaikan. Bisa juga beliau telah membaca adanya tanda-tanda bahwa MKD cenderung tidak melihat fakta-fakta yang ada. Apa yang tidak dilihat itu? Ya tidak lain adalah bukti rekaman dengan segala isinya. Jadi bukan asal-usul rekaman legal atau ilegal.

Kedua agar MKD mendengarkan suara rakyat, dari pernyataan ini terkesan kalah arah MKD mulai tidak mendengarkan suara rakyat maunya sendiri mungkin sesuai pesanan pihak sponsor. Maka untuk kesekian kalinya beliau mengingatkan mereka. Peringatan ini tentu akan ada konsekuensinya.

Terakhir dengan bahasa tubuh cukup, dan beliau langsung setengah berlari menunjukkan ekpressi setengah tersenyum untuk menutup konpers itu dengan gerak tubuh lucu-lucuan dan wartawanpun pada tertawa.

Itulah Presiden kita dengan segala keunikannya, mau dikatakan saraf? Koppeg (keras kepala) tidak masalah asal kebenaran harus ditegakkan..

Salam Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun