Tulisan ini terlahir ketika saya berhenti di lampu lalu lintas perempatan jalan Affandi, jalan solo, dan Munggur, Yogyakarta. Disamping lampu merah tersebut terdapat gambar mural yang kira-kira bertuliskan begini, "jangan membawa mobil ke kota Jogja kami."Â Di dinding tersebut tergambar sebuah mobil yang terbalik dengan gambar sepeda diatasnya, kedua ban mobil dan sepeda menyatu.
Kalau liburan tiba, mau itu Natal, Lebaran, ataupun Tahun Baru, bisa kita lihat berbagai macam plat kendaraan ada di jalanan Kota Jogja. Sepanjang perjalanan kita, kita bisa menghitung sampai berpuluh-puluhan jumlah kendaraan mobil yang merupakan plat luar Jogja (saya pernah melakukannya, tapi akhirnya nyerah karena saking banyaknya!). Mungkin begitu juga dengan si pelukis mural tersebut, bertemu dengan berpuluh atau bisa saja beratus-ratus mobil asing dari luar Jogja, yang akhirnya mengakibatkan Jogja menjadi kota padat nan macet setiap waktu.
Setiap tahun, Jogja terasa makin sempit. Apalagi kalau ditambah lagi pas liburan saat ini. Buat saudara/i yang ingin berkunjung ke Jogja, mohon dengan sangat jika bisa diusahakan tidak membawa kendaraan pribadi alias mobil jika Anda hanya berpergian sendiri ataupun berdua/tiga orang, bisa saja menggunakan jasa angkutan umum, yang tentunya akan mengurangi kepadatan di Jogja.
Masih untung jika mobil yang digunakan masih dapat dikatakan baik, namun jika mobil yang sudah mulai mengeluarkan asap hitam dalam jumlah yang banyak setiap kali dinyalakan? Waduh, selain menambah macet, hal ini juga menambah udara kotor di Jogja. Kalaupun mau ke Jogja dengan menggunakan kendaraan pribadi, tolong pastikan dulu kendaraan Anda tidak mengeluarkan asap hitam yang berlebihan dan mengganggu.
Seakan kota Jogja tidak lagi nyaman dan tentram, tetapi jadi kota bising dan penuh dengan asap kendaraan ketika liburan tiba.. :(
i love Jogja
