Mohon tunggu...
ARNI RIA WULANSARI
ARNI RIA WULANSARI Mohon Tunggu... -

saya hanyalah salah satu diantara beribu-ribu orang di dunia yang hanya ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. saat ini saya kuliah di salah satu universitas di Indonesia, lebih tepatnya di Universitas Teknologi Yogyakarta dengan prodi S1 Manajemen angkatan 2013.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lebih Baik Terlambat daripada Tidak Sama Sekali

22 Desember 2012   16:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dunia ini, tidak ada yang sempurna. Tapi semua orang pasti menginginkan sebuah kesempurnaan itu dengan menghalalkan segala cara. Inilah yang terjadi ketika siswa sedang menghadapi ulangan maupun ujian. Demi mendapatkan nilai yang bagus, mereka akan melakukan contek-mencontek ketika menghadapi ulangan maupun ujian. Sebenarnya Bapak Ibu guru sudah melarang mereka untuk mencontek, tapi larangan itu tetap saja mereka acuhkan. Karena mendapat nilai jelek mungkin akan menyebabkan sebagian dari orangtua mereka akan memarahi mereka, sehingga mereka melakukan contek-mencontek tersebut untuk menghindari kemarahan orangtuanya. Layaknya diriku, aku juga melakukan hal yang sama. Tapi, akhir-akhir ini aku mulai sadar bahwa aku harus mandiri dan tidak boleh bergantung kepada temanku.

Ketika TO kemarin, aku berusaha sebisaku untuk mengerjakannya sendiri. Semua itu kulakukan demi mengukur seberapa mampu diriku mengerjakan TO tersebut. Tapi, ketika aku mandiri dalam mengerjakan TO tersebut, aku merasa kesal kepada beberapa temanku. Mereka selalu melakukan tradisi contek-mencontek, padahal nilai To itu tidak berpengaruh pada nilai rapor. Andai kalian sadar, bahwa kemandirian itu sangat penting teman. Karena kita tidak mungkin terus-terusan bergantung kepada bantuan oranglain.

Apakah kalian sadar teman? Besok UNAS sudah 20 paket, satu ruangan pun akan berbeda-beda soalnya. Apakah kalian akan terus-terusan bergantung pada jawaban oranglain? Ataukah kalian akan mengandalkan kunci jawaban yang amatiran dijual di luar sana? Lebih baik sekarang kita sadar, daripada tidak sama sekali. Dan aku berharap kita tidak tergiur dengan tawaran untuk membeli kunci jawaban yang belum tentu 100% benar. Berdoalah dan Yakinlah pada Allah SWT bahwa Dia akan membantu kita ketika menghadapi UNAS besok. Tak perlu takut mengahadapi UNAS 20 paket. Asal kita mau berusaha dan belajar lebih giat lagi, pasti kita bisa LULUS UNAS dengan nilai yang bisa kita katakan "SEMPURNA".

-A miracle is another name for an effort-

Keajaiban adalah Kita, Fighting..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun