Mohon tunggu...
ARNI RIA WULANSARI
ARNI RIA WULANSARI Mohon Tunggu... -

saya hanyalah salah satu diantara beribu-ribu orang di dunia yang hanya ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. saat ini saya kuliah di salah satu universitas di Indonesia, lebih tepatnya di Universitas Teknologi Yogyakarta dengan prodi S1 Manajemen angkatan 2013.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Sahabatku

29 Februari 2012   14:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:44 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengarkan aku bicara Tentang sahabatku yang meninggalkanku sahabta ingatkah kau tentang persahabatan yang telah kita jalin? Persahabatan yang membuat hidupmu lebih berwarna Janganlah kau selalu mengejar kehidupan cintamu sahabat Bukalah pikiranmu Bukalah matamu Lihatlah siapa yang baik untukmu Dan siapa yang tidak baik untukmu Sahabat Kurindukan saat-saat kita bersama dahulu Namun, semua itu tinggal bayang semu Kau telah mempunyai sahabat yang lain disana Kau tlah melupakanku Sahabat Ijinkan aku menangis untuk persahabatan kita Persahabatn yang tlah lama kita jalin Kini telah berakhir sia-sia Aku tak tahu apa yang membuatmu berbeda kepadaku

Kini kau pergi jauh Hingga tanganku tak mampu memelukmu Hingga kakiku tak mampu mengejarmu Hingga mataku tak mampu menatapmu Hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar

Sahabat

Ijinkan aku menangis ya Biarlah airmata ini jadi samudra Mengantarku berenang mencarimu Mencari persahabatan yang dulu pernah kita jalin Mencari sahabatku yang dulu pernah kukenal

Sahabat

Aku sedih meratapi persahabatan kita yang sia-sia ini

Kenapa kau tega melupakan persahabatan dan kenangan kita dulu?

Apakah kau bersahabat denganku hanya untuk bersandiwara?

Apakah kau tidak tulus bersahabat denganku?

Kenapa kau tega lakukan ini semua padaku, sahabat

Sedih aku pedih Mengenang dirimu sahabatku Namun apalah daya Semua sudah terjadi dan takkan bisa kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun