Sahabat
Saat kita kecil, sahabat adalah orang yang selalu bersama kita, bermain dan belajar bersama.
Saat dewasa, semua sibuk dengan hidupnya. Namun, sahabat tetap terikat dalam  ukhuwah dan doa.
Namun, kadang kita lupa  menjadikan orang terdekat kita sebagai sahabat.
Bersahabat dengan pasangan dan anak-anak kita.
Saya pernah berpikir kenapa ada sebuah hadist yang menyatakan akhlak seorang lelaki dinilai dari bagaimana ia memperlakukan istri dan keluarganya. Saya pikir ini bukan hanya untuk lelaki, tapi untuk semua.
Saat bergaul dengan orang lain, bisa jadi kita menggunakan topeng. Kita tampak baik, sopan, sabar. Toh, sebentar ini.
Namun, saat dengan keluarganya dia jadi bebas mengungkapkan dan berperilaku yang dia mau. Karena merasa keluarga, asumsinya  sudah saling mengerti dan menerima.
Nah, bisa jadi keluarga adalah pihak yang paling tersakiti dari perilaku atau tutur kata kita.
Sehingga, konsep menjadikan keluarga seperti  sahabat adalah sebuah kebutuhan.
Tentu, konsep sahabat yang perlu diatur kembali porsi dan perannya. Namun, poinnya adalah seorang sahabat yang baik akan membimbing kita di jalan Allah. Sahabat selalu bersama dalam suka dan duka. Sahabat menjadi cermin bagi sahabatnya. Sahabat sehidup sesurga.
My family, my team, my best friends.
#writingclub
#yangpentingnulis