Bila membahas mengenai perencanaan pembangunan wilayah, pasti tidak akan lepas dari pembahasan mengenai konsep dan pelaksanaan ekonomi daerah ataupun ekonomi wilayah.
Ekonomi wilayah adalah sebuah bagian dari jenis kegiatan ekonomi yang menekankan dalam pembahasan ruang lingkup untuk dituangkan pada sebuah analisa ekonomi. Penilaian aspek ruang dalam analisa ekonomi wilayah merupakan bentuk variabel dari ongkos angkut yang dipengaruhi oleh jarak tempuh, contohnya adalah jarak lokasi dari bahan baku meuju tempat pegolahan atau industri. Struktur yang berbeda dan potensi sosial-ekonomi tiap wilayah beserta interaksinya seperti perdagangan tiap daerah, migrasi tenaga kerja, lalu lintas modal, dan distribusi inovasi tiap wilayah adalah termasuk penilaian analisis ekonomi wilayah.
Ekonomi wilayah dan ekonomi kota memiliki banyak perbedaan dalam fokus pembatasan. Pada struktur ekonomi kota lebih dominan pada pembahasan mengenai kegiatan industri, perdagangan dan jasa yang meliputi transportasi dan komunikasi serta perumahan dan jasa keuangan. Luas ruang lingkup ekonomi kota lebih kecil tetapi tinggi pada aspek kepadatan penduduk (relatif tinggi) yaitu sekitar seratus orang dalam tiap kilometer persegi serta ditekankan pada aspek lokasi dan tata ruang kegiatan. Sedangkan pada ekonomi wilayah strukturnya lebih dominan pada pembahasan mengenai kegiatan pertanian dengan arti yang luas meliputi tanaman pangan, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Luas ruang lingkup ekonomi wilayah memiliki tingkat kepadatan penduduk relatif rendah dengan rata-rata dibawah seratus orang dalam tiap kilometer persegi serta ditekankan pada penentan struktur pusat kegiatan meliputi sistem jaringan atau transportasi, pola pemanfaatan berbentuk kawasan lindung dan budidaya.
Pertumbuhan ekonomi wilayah ditandai dengan adanya pertambahan pendapatan masyarakat secara menyeluruh pada suatu wilayah atau suatu kenaikan nilai tambah.pendapatan suatu wilayah dapat menggambatkan kemakmuran daerah dengan balas jasa bagi aspek-aspek maupun faktor-faktor produksi yang dioperasikan dalam wilayah tersebut meliputi tanah, modal, tenaga kerja beserta teknologi. Kemakmuran wilayah dapat diketahui dari besar nilai tambah yang diciptakan dan dipengaruhi oleh besarnya transfer payment atau bagian pendapatan dengan aliran menuju luar wilayah maupun aliran dana dari luar wilayah.
Sebuah wilayah dapat dikatakan makmur bila memiliki infrasttruktur penunjang kegiatan masyarakat yang cukup memadai. Tersedianya infrastruktur termasuk dalam arahan kepada tujuan perkembangan ekonomi wilayah. Negara kita Indonesia adalah negara yang masih berkembang dengan wilayah daratan terpisah oleh laut yang luas. Dalam luasnya negara kita terdapat banyak sekali karakteristik dan keistimewaaan masing-masing. Meski begitu beberapa aspek tersebut sejauh ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal menjadi sebuah potensi penunjang bagi pembangunan wilayah. Pembangunan wilayah baiknya terlaksana dengan ditunjang dengan adanya pertumbuhan ekonomi meliputi akumulasi ekonomi, arus investasi, migrasi pekerja, dan kemajuan teknologi.
Menurut Badan Pusat Statistik, pembangunan di Indonesia masih dihadapkan dengan adanya kondisi ketimpangan wilayah. Terjadi ketidakmerataan perekonomian di wilayah Indonesia terutama dalam Kawasan Timur Indonesia (meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Kepulauan Maluku dan Papua), Kawasan Barat Indonesia (meliputi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), serta lingkup pulau lain. Salah satu penyebab ketimpangan tersebut adalah keberadaan infrastruktur yang memadai di setiap provinsi. Infrastruktur ini meliputi komponen fisik seperti transportasi, pengairan drainase, bangunan gedung, beserta fasilitas publik dan fasilitas pendukung lainnya demi pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam seluruh aspek termasuk aspek dasar, sosial maupun ekonomi yang termasuk kedalam sistem fisik.
Tersedianya infrastruktur yang mencakup seluruh wilayah Indonesia didorong untuk menunjang perkembangan ekonomi wilayah. Keadaan ekonomi Indonesia yang didorong dengan pengembangan infrastruktur diharap dapat meningkatkan daya dukung produktivitas. Produktivitas pada tiap wilayah dipengaruhi juga dengan keberadaan dinamika sumberdaya lokal berbentuk manusia maupun alam. Selama ini sumberdaya manusia adalah penggerak utama roda produksi dan berperan penting dalam mendorong produktivitas. Sayangnya, selama ini kualitas masyarakat Indonesia belum merata dan ditandai dengan adanya dinamika masalah kesejahteraan seperti kemiskinan, pendidikan serta kesehatan.
Seluruh dinamika masalah tersebut perlu diadakan penyelesaian dengan adanya pengoptimalan infrastruktur. Keterjalinan dari sistem lingkungan, sosial dan ekoomi disokong oleh ketersediaan infrastruktur. Oleh karenanya, keterkaitan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan perkembangan ekonomi wilayah dirasa perlu untuk diukur sejauh mana telah berkembang. Saat ini diketahui keterkaitan PDB dengan telekomunikasi, akses termasuk jalan dan listrik masih belum jelas batasan infrastrukturnya terkait dengan percepatan pertumbuhan ekonomi.
Adanya kelengkapan infrastruktur dalam menunjang kemajuan ekonomi menentukan daya dukung suatu wilayah untuk melakukan berbagaim macam jenis kegiatan demi menghasilkan nilai tambah. Berdasar karakteristik setempat dan didorong dengan perubahan morfologi wilayah, adanya infrastruktur dirasa sangat berdampak.
Hubungan dari infrastruktur dan pengembangan ekonomi dilihat dari laju pertumbuhan. Selain itu juga didasarkan dengan nilai pendapatan perkapita. Nilai hubungan yang signifikan dan pastinya positif memunculkan indikasi terjadinya kenaikan infrastruktur dan didorong oleh pendapatan perkapita.
Infrastruktur komunikasi dan kelistrikan melalui peningkatan besarnya pendapatan perkapita memiliki tingkat hubungan tergolong penting, mengingat kedua hal tersebut memiliki peran untuk kenaikan produktivitas ekonomi dan penting dalam lingkup pemasaran. Listrik adalah energi utama untuk penggerakan mesin produksi di setiap industri, sementara itu infrastruktur komunikasi penting dalam lingkup pemasaran hasil produksi dengan sistem online. Karena pada saat ini industri telah berkembang sampai dunia digital yang membuat internet menjadi kunci utama dalam kemudahan arus perdagangan.
Infrastruktur jalan beserta pelayanan transportasi meliputi bongkar muat pelabuhan dan bandara melalui peningkatan besarnya pendapatan perkapita memiliki tingkat hubungan tergolong penting. Kelompok infrastruktur ini memiliki peran dalam proses penunjangan distribusi logistik sebuah kegiatan ekonomi. Provinsi dengan transportasi yang lengkap punya peluang untuk dikembangkan kerjasama ekonominya juga dapat menarik timbulnya arus investasi. Infrastruktur transportasi mendorong timbulnya interaksi ekonomi antar wilayah serta mampu mendorong iklim investasi.
Infrastruktur lain seperti pendidikan, perairan, kesehatan maupun pengelolaan sampah tidak secara langsung menentukan pendapatan perkapita, tapi lebih berpengaruh dalam proses peningkatan sumberdaya manusia demi meningkatkan produktivitas seperti kemampuan dan keterampilan.
Jika dikaitkan dengan kuantitas PDRB secara positif ditunjukkan dengan keterkaitannya terhadap infrastruktur jalan, pelayanan transportasi maupun kelistrikan atau pengariran bahkan pendidikan. Keadaan ini terjadi karena infrastruktur diatas dapat menunjang perkembangan ekonomi lokal serta dapat menentukan struktur PDRB walaupun belum bisa mendorong tingkat laju pertumbuhan secara signifikan.
Sementara itu infrrastruktur gedung perdagagan dan sampah tidak terlalu terkait dengan kuantitas PDRB. Keadaan ini terjadi karena penataan serta pengelolaan TPA maupun gedung perdagangan yang memuat pasar modern dirasa kurang sesuai dengan dinamika lokal hingga menyebabkan penurunan kualitas pasar tradisional.
Penyediaan infrastruktur perlu diadakan secara merata dan konsisten sesuai dengan prioritas dan kebutuhan lokal ataupun dinamika geografis tiap provinsi serta tetap mempertimbangkan perkembangan ekonomi pada berbagai sektor secara seimbang. Kebijakan pembangunan setiap infrastruktur perlu berdasar kepada keterkaitan dengan pengembangan ekonomi wilayah meliputi pertimbangan manajemen, pemeliharaan, dan penataan infrastruktur. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H