Jobhun bersama Kampus Merdeka membuka kesempatan untuk para mahasiswa di seluruh Indonesia mengikuti program pengembangan diri dengan membuka program Studi Independen Bersertifikat Copywriter Camp. Saya Arni Aryanti mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Negeri Malang berkesempatan untuk mengikuti program ini.Â
Pada pelaksanaan program tidak terlepas dari bimbingan mentor Jobhun dan bimbingan dari Dosen prodi Akuntansi UM yaitu Bapak Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.S.A. CBV, CAP. Melalui kesempatan yang baik in, saya akan membagikan pengetahuan yang telah saya peroleh melalui progam Studi Independen Bersertifikat Copywriter Camp mengenai tips copywriting dengan media Instagram.
Di era yang serba digital dan online seperti sekarang, copywriting menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi sebagai kegiatan dalam bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pembeli dan penjual untuk membantu pengambilan keputusan di bidang pemasaran dan memiliki salah satu tujuan yaitu untuk meningkatkan brand awareness.Â
Copywriting merupakan salah satu ujung tombak dalam promosi produk sehingga menjadi factor penting untuk meningkatkan penjualan. Selain bisa dituangkan dalam bentuk tulisan, copywriting ini juga bisa diterapkan dalam berbagai pemasaran, seperti pada landing page, postingan media sosial, headline, meta description, hingga iklan berbayar di google atau media sosial. Untuk bisa membuat iklan sosial media yang dan menarik, terdapat 6 tips yang bisa digunakan, yaitu:
1. Lakukan riset terhadap produk/jasa yang ditawarkan, audiens dan target pasar
Ketika ingin membuat copy untuk iklan, memiliki informasi secara mendetail tentang apa yang akan kita tulis adalah yang utama. Riset dilakukan untuk mendapatkan semua informasi dan memahami apa saja yang dibutuhkan. Informasi yang diperlukan sebelum membuat copy diantaranya:
- Riset produk atau jasa
- Apa yang benar-benar menonjol dari produk ini?
- Masalah apa yang dipecahkan produk?
- Apa saja manfaatnya?
- Apa persona yang ditampilkan produk ini?
- Apa cerita dibalik produk ini?
- Apa unique selling proposition-nya?
- Riset terhadap target audiend
- Siapa target audiens Anda?
- Apa keinginan "tersembunyi" audiens target?"
- Apa pesan yang ingin disampaikan kepada audiens?
- Masalah apa yang dipecahkan produk Anda untuk mereka?
- Riset terhadap target pasar
- Apa yang sedang tren di industry?
- Siapa pesaing terdekat?
- Di mana target audiens anda?
- Platform mana yang memenuhi tujuan?
2. Buat greeting yang menarik dan relatable
Diawali dengan sapaan yang memberikan kesan dekat dengan audiens bisa dengan kata yang sedang tren ataupun dengan kata-kata yang unik namun tetap menarik dan sesuai dengan target audiens. Audiens lebih suka menggunakan produk atau layanan yang relatable dan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga bisa memanfaatkan emosi audiens agar memperbesar kesempatan untuk menggugah lebih banyak orang. Lebih banyak orang berarti lebih banyak calon pelanggan.
3. Konten variatif
Konten di media sosial tidak hanya memuat katalog produk/layanan yang ditawarkan, namun bisa dengan memanfaatkan fitur-fitur baru yang tersedia seperti pooling sehingga bisa lebih interaktif dengan audiens. Sangat penting untuk bisa menciptakan sesuatu yang baru seperti konten styling atau tips and trick supaya konten yang ada tidak monoton itu-itu saja.
4. Tawarkan manfaat dengan menceritakan kelebihan produk/jasa
Supaya konten yang dibuat powerful, terdapat beberapa poin kelebihan atau manfaat dari produk atau jasa, seperti value, efisiensi, fleksibelitas, teknologi/sertifikasi, menawarkan solusi atas masalah yang sedang dihadapi audiens, memaparkan testimoni, menawarkan jaminan dan ketersediaan produk/jasa.
5. Jangan pernah lewatkan CTA!
Call to action (CTA) adalah kata-kata yang berfungsi mendorong audiens untuk segera melakuan tindakan sesuai dengan tujuan brand. Baik itu tindakan untuk membeli, mendowload, mengisi form, berlangganan atau tindakan yang lainnya. Call to action harus memberikan informasi terkait produk atau jasa dan mendorong audiens untuk mengambil tindakan. CTA bisa dilakukan dengan efektif menggunakan kata-kata yang akan membangkitkan antusiasme audiens dan menciptakan urgensi bagi mereka. Â Dengan adanya CTA membuat audiens lebih mudah untuk mengakses informasi lebih lanjut tentang produk/jasa yang ditawarkan.
6. Tone of voice yang konsisten yang tepat.
Tone of voice adalah jenis ekspresi yang akan ditampilkan iklan seperti lucu, menarik, informatid, inovatif, dan lain-lain. Saat mengatur tone of voice, pilih yang menarik perhatian audiens dan pastikan sesuai dengan brand image.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H