Panduan ini merupakan jabaran yang diturunkan dari modul Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Jiwa Kepemimpinan. Panduan ini disusun sebagai serangkaian prosedur pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang dapat digunakan dalam rangka mewujudkan proses layanan bimbingan dan konseling kelompok yang efektif dan efisien serta berimplikasi pada pencegahan maupun terentasnya masalah konseli. Tujuan bimbingan kelompok adalah untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan pada peserta didik melalui permainan aksi bukan posisi.
   Permainan yang dilaksanakan dalam bimbingan kelompok ini merupakan salah satu strategi konselor sebagai sarana pemantik konseli untuk berpartisipasi aktif dalam proses bimbingan kelompok serta sebagai wadah pemberian pengalaman yang bertujuan utama untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.Â
   Di dalam permainan aksi bukan posisi akan dibagi menjadi dua kelompok, dimana di dalam permainan tersebut setiap kelompok memiliki tujuan masing-masing yang sudah diberikan oleh konselor. Permainan yang dilaksanakan membutuhkan diskusi, kerjasama, koordinasi, kepercayaan, serta kepemimpinan. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan menggunakan permainan aksi bukan posisi bersama dengan tujuh konseli yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok saat berjalannya permainan. Permainan aksi bukan posisi terdiri dari dua permainan. Permainan yang pertama membutuhkan alat dan bahan berupa kertas, spidol, dan pita. Di dalam permainan pertama ini memiliki tujuan akhir yaitu setiap kelompok menulis kalimat "Kita Pasti Bisa" tanpa menyentuh spidol. Setiap kelompok diberikan pita, kertas, dan juga spidol yang dibebaskan menggunakan berbagai cara untuk dapat menuliskan kalimat tersebut asalkan tidak langsung menyentuh spidol, pita dapat digunakan atau dikreasikan sebagaimana mungkin agar dapat menggerakan spidol tersebut. Permainan ini membutuhkan koordinasi, kerjasama, dan kepemimpinan untuk mengarahkan jalannya permaainan (menggerakkan spidol dan menulis kalimat yang ditentukan) sehingga tercapai tujuan bersama yaitu menuliskan kalimat yang diminta.
    Permainan yang kedua membutuhkan alat dan bahan berupa kertas, penutup mata, dan doubletip. Di dalam permainan kedua ini memiliki tujuan akhir yaitu satu anggota kelompok dapat sampai ke garis finish. Untuk mencapai garis finish, terdapat beberapa halang rintang berupa kertas yang ditempelkan di lantai yang mana dari tiap-tiap kertas yang ditempelkan tersebut tidak boleh terinjak. Aturan dalam permainan kedua ini yaitu tiap kelompok menunjuk satu anggota kelompok untuk ditutup matanya dan anggota lain mengarahkan orang tersebut untuk tidak menginjak kertas yang sudah ditempelkan di lantai. Anggota kelompok yang lain membantu mengarahkan satu anggota yang ditunjuk untuk dapat menghindari halang rintang berupa kertas sehingga satu anggota kelompok yang ditunjuk tersebut dapat sampai ke garis finish. Anggota kelompok lawan dapat memberikan arahan pengecoh agar kelompok lawan menginjak halang rintang yang berupa kertas yang ditempelkan di lantai. Dari hal ini diperlukan kepercayaan setiap anggota kelompoknya kepada kelompoknya masing-masing demi mencapai tujuan bersama. Setelah permainan aksi bukan posisi selesai kemudian dilaksanakan penguatan materi dan refleksi dari anggota kelompok terkait games dan topik yang diangkat pada bimbingan kelompok.Â
Link Panduan: https://drive.google.com/file/d/1rV8mVWgVJ0CoVfOL9altPqVyD1CIylUf/view?usp=drive_link Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H