Bandung - Dunia maya telah membuka pintu bagi berbagai peluang, tetapi juga membawa risiko yang tidak terduga. Kejadian penipuan arisan online yang melibatkan seorang wanita di Sekeloa, Bandung, Santi (nama disamarkan), oleh pacar temannya sendiri menjadi kisah pahit yang merusak kepercayaan dalam hubungan pribadi. Dalam investigasi ini, kita akan melihat secara rinci kronologis kejadian, dampak pada korban, dan pelajaran berharga yang dapat diambil dari kasus ini.
Awalnya, kehidupan Santi tampak normal dan baik-baik saja. Namun, kepercayaan Santi hancur ketika dia menjadi korban penipuan dalam sebuah arisan online di grup WhatsApp, dan yang lebih mengejutkan lagi, pelakunya adalah pacar temannya sendiri.
"Arisan itu terasa aman. Saya tidak pernah menduga pacar teman saya, Dito, akan melakukan ini," ungkap Santi dengan suara rasa kecewa.
Dalam grup WhatsApp arisan online yang pesertanya terbatas, atmosfer terasa akrab dan penuh kepercayaan. Santi, seperti peserta lainnya, percaya bahwa arisan ini adalah investasi yang aman dan terpercaya, terutama karena Dito, pacar temannya, terlibat aktif. Dito merupakan mahasiwa yang tinggal di Daerah Lagoa, Jakarta Utara. Termasuk temannya sendiri dari Lagoa namun sekarang kost di Bandung dan sekampus dengan Santi.
"Awalnya, semuanya berjalan sesuai rencana. Dito bahkan mendapatkan bagian keuntungan pada arisan sebelumnya tanpa masalah," tambah Santi.
Santi mengikuti arisan ini sudah hampir setahun dari bulan September 2022, dan semuanya berjalan lancar, tanpa ada kendala apapun. Pada arisan ini terdapat berbagai jenis arisan yang dapat dipilih peserta seperti arisan perminggu, perdua minggu, dan perbulan. Santi mengikuti berbagai jenis arisan dengan jumlah yang berbeda-beda, dan tidak pernah ada kendala. Maka dari itu, saat ada tawaran arisan bulanan yang jumlahnya cukup besar, Santi tidak mempermasalahkannya dan percaya.
Namun, suasana aman itu berubah ketika pada suatu bulan, arisan dengan bayaran 4 juta perbulan. setelah peserta membayar kontribusinya, Dito tiba-tiba menghilang. Pesan-pesan WhatsApp tidak mendapatkan balasan, dan Santi mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Setelah berbagai upaya mencari tahu alasan mengapa Dito menghilang, Santi harus menerima kenyataan pahit bahwa dia telah menjadi korban penipuan oleh pacar temannya sendiri. Dito sengaja menghilang setelah menerima pembayaran bulanan dari para peserta arisan.
"Ini sangat sulit dipercaya bahwa Dito, pacar teman saya, melakukan sesuatu seperti ini. Saya merasa terkejut dan dikhianati," ungkap Santi dengan suara yang penuh emosi.
Dalam usahanya mencari keadilan, Santi mendatangi rumah pelaku berdasarkan foto ktp yang saat pendaftaran arisan Dito berikan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa Dito bertanggung jawab atas perbuatannya dan mengembalikan uang para korban. Setelah dilakukan mediasi, pelaku mengatakan akan bertanggungjawab, dan mengganti uang para korban. Dito telah khilaf dengan alasan ekonomi keluarganya sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itu, Santi tidak membawa masalah ini ke pihak berwajib.