Pada kegiatan kebinekaan 8 modul nusantara kami berkunjung kedua tempat yaitu gereja katolik santo yusuf dan masjid cheng ho. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Gereja Katolik Santo Yusuf. Gereja Katolik Santo yusuf adalah salah satu gereja umat katolik yang ada di Kabupaten Jember. Gereja ini merupakan peninggalan bangsa Belanda yang berdiri sejak tahun 1927.Â
Pada awal abad  ke 20, di Kabupaten Jember terdapat banyak masyarakat Belanda yang menetap dan sebagian besar menganut agama Kristen dan Katolik. Dimana mereka ini tentunya memerlukan sarana untuk beribadah. Sehingga pada tahun 1927, dibangunlah Gereja Katolik Santo yusuf sebagai sarana untuk beribadah oleh masyarakat Belanda yang menetap di jember dan menganut agama Katolik.
Gereja Katolik Santo Yusuf sejak awal berdiri yakni tahun 1927 hingga sekarang sudah mengalami renovasi sebanyak 4 kali. Yakni pada tahun 1950, 1974, 1990 dan tahun 2007. Bangunan gereja ini pernah mengalami kerusakan yang cukup parah akibat dijadikan sebagai markas tentara Jepang pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia. Pada renovasi terkahirnya, yakni tahun 2007 bangunannya tampak lebih modern dengan nuansa western yang lebih kental.
Bangunan Gereja Katolik Santo Yusuf, jika dilihat dari luar terlihat lebih eksotis dengan deretan batu alam yang menempel di seluruh bagian dinding gereja hingga menaranya. Saat masuk di dalamnya, akan terdapat dua patung yaitu patung bunda maria, pelindung gereja dan yesus. Kemudian di bagian paling dalam, di setiap dinding terdapat gambar ilustrasi mengenai persitiwa saat Yesus akan disalib.
Setelah dari gereja, kami menuju ke Masjid Cheng Ho. Mesjid Cheng Ho Jember  adalah salah satu dari 8 mesjid yang tersebar di seluruh Indonesia. Mesjid ini memiliki arsitektur bangunan dengan balutan khas Tionghoa. Â
Bangunan masjid ini berbentuk seperti menara yang besar dan luas. Menara ini dibangun dengan denah segi delapan dengan 5 lantai yang berbentuk kelenteng dan didominasi oleh warna merah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H