Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kapan Reda?

22 Oktober 2017   22:20 Diperbarui: 22 Oktober 2017   22:38 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bermandian di antara ribuan rinai hujan

Tertawa lepas seakan bebanku hanyalah seringan kapas

Berdansa aku sampai pegal linu s'luruh tulang belulang di tubuh lunglai

Aku lupa bahwa aku hanyalah seonggok daging bernyawa

Berbincang dengan hujan 'tuk meluluhlantakkan emosi duniawi

Aku ingin di sini

Berteman dengan hujan

Berselimutkan lembab dan gigil meriang menyengat tulang

Ingin kucintai awan hitam melayang bebas

Ingin kulekatkan lagi bola mataku pada kilat bersemarak terlukis di langit malam

Sampai aku bisa angkat kaki dari perteduhan ini

                                                                                                 

Kampung Baru, 22/10/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun