Biarkan pikiran ini mengacau
pada gambaran rupamu tak mengudar
Sampai hatikah aku melupa
Kecap anggur cintamu memabukkan
Hampir mati rasa aku dijamah
Wanita itu tak bagimu
Elok parasnya tak menggeser sedepa akal sehatku
Hanya kamu s'kali lagi
Memberi cawan yang tepat
Menuangkan lalu memandang penuh birahi
Manalah aku tahan tergoda
Sentuh halusmu saja buat darahku membeku
Sekutu manakah aliansimu
Bisa-bisanya kau robohkan kerasnya dinding hati tak mencinta
Dan aku takluk akan perkasamu
Bisakah kita menuliskan surat perdamaian
Bahwa tunggalmu itulah jadikan jaminan
Dan aku akan proklamasikan kesepianmu
Janganlah takhluk terjajah hatimu lagi
Mantanmu masih saja menempati rumah kita
Hengkangkan saja hingga tak terpikir tuk kembali
Kembali menjarah kasih setiaku yang kaurangkai setulus murni
Sukacitalah dikau jika
Akulah pengantin damainya jiwamu