Mohon tunggu...
Arnaldi Nasrum
Arnaldi Nasrum Mohon Tunggu... -

jangan mudah menyerah dan teruslah mencoba karena tak ada hal yang sia-sia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

GMB-SAN: Indahnya Berbagi dalam Perbedaan

17 Maret 2014   07:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi muda merupakan refleksi dari karakter suatu bangsa. Pemuda menjadi agen perubahan dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang dalam masyarakat. Dalam hal ini, pergerakan pemuda mengalami perubahan sesuai dengan dimensi dan tantangan zaman. Terjadi pergeseran dari pergerakan pemuda yang dulunya turun ke jalan beranjak ke pergerakan volunteerisme. Salah satu dari sekian banyak pintu yang mendorong perubahan dalam masyarakat adalah Gerakan Mari Berbagi-Semangat Anak Nusantara (GMB-SAN).

Program yang telah dipersiapkan semenjak berakhirya Youth Adventure dan Youth Leaders Forum Gerakan Mari Berbagi ini mulai menunjukkan eksistensinya. GMB-SAN adalah sebuah gerakan yang ditujukan untuk berbagi ilmu, mimpi dan harapan untuk anak-anak yang difokuskan di daerah Tebet, Jakarta Selatan. GMB-SAN memiliki 3 program yaitu pendampingan adik-adik, sahabat pena dan karnaval.

Pendampingan adik-adik merupakan program pengajaran kepada adik-adik berupa materi pendidikan formal dan pengembangan bakat. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan semangat belajar dan kreativitas mereka. Untuk program Sahabat Pena, semangat menulis adik-adik akan didorong dengan menuliskan surat kepada kakak volunteer setiap bulannya. Sedangkan program karnaval merupakan program apresiasi kepada adik-adik atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Di dalamnya akan ada pameran, penganugerahaan dan cultural performance.

Pendidikan untuk Anak Nusantara

GMB-SAN bersama para volunter yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda telah memulai program pengajaran kepada adik-adik di Tebet. Para relawan merupakan mahasiswa yang berasal dari kampus yang berbeda-beda. Kali ini, para relawan melakukan program pengajaran bersama 14 anak yang memiliki latar belakang pendidikan SD kelas 3 dan 4. Walaupun pertama kali bertemu, suasana keakraban di antara volunteer dan adik-adik tampak begitu kuat. Sesekali para relawan mengajak adik-adiknya bercanda dan bermain bersama. Untuk materi pengajarannya, para volunteer mengajarkan matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adik-adiknya dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tugas dan kemampuan mereka.

Adik-adik begitu antusias mengikuti sesi pengajaran ini. Belajar di ruang yang cukup terbuka dengan alas spanduk bekas tidak menjadi alasan untuk tidak belajar. Saat diberikan tugas, mereka dengan giat mengerjakannya tanpa mengeluh. Mereka tidak segan untuk menanyakan hal-hal yang dianggapnya sulit untuk dipahami. Hal yang paling menarik adalah mereka berlomba untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Beberapa dari mereka menganggap hal ini sebagai bagian dari proses belajar yang menyenangkan. Suasana belajar semakin ramai karena para orang tua dari anak-anak tersebut turut hadir. Mereka mendampingi anak-anaknya. Sesekali mereka ikut bergabung dan membuat suasana semakin ceria. Tawa pun melengkapi suasana.

Sebenarnya, dalam program ini, GMB-SAN tidak sendirian. GMB-SAN bekerjasama dengan Yayasan Pelangi Mulia. Yayasan yang berpusat di Bekasi tersebut telah lebih dulu menapakkan kaki di lokasi pengajaran yang dilakukan. Selalu ada jalan untuk berbagi. Kehadiran GMB-SAN ternyata menjadi jawaban dari kendala pengajar yang selama ini dihadapi. GMB-SAN dipertemukan dengan sosok Kak Dice yang begitu ramah dan menyambut kami dengan tangan terbuk. Kak Dice merupakan salah satu pengurus Yayasan Pelangi Mulia yang menjadi pengajar di lokasi tersebut.

[caption id="attachment_299332" align="aligncenter" width="300" caption="Suasan Belajar"][/caption]

13949921452082754169
13949921452082754169

Kak Dice dan Semangat dalam Perbedaan

Sebagai pengurus Yayasan, Kak Dice memiliki tanggung jawab dalam menjalankan berbagai tugasnya. Tapi, lebih dari itu, Kak Dice memiliki semangat berbagi yang tulus dan sosok penyayang. Perempuan yang berasal dari Kupang tersebut menganggap bahwa apa yang ia kerjakan merupakan misi yang harus dilakukan. Semangatnya untuk terus berbagi tidak hanya dilakukan di Tebet saja, tetapi juga di daerah lainnya. Hal ini terlihat dari cara ia memperlakukan adik-adik dan bentuk perhatian yang diberikan kepada warga sekitar.

Perjalanan Kak Dice tidaklah tanpa tantangan. Kak Dice merupakan keturunan Kupang yang beragama kristen. Semangatnya untuk terus berbagai tidak memandang latar belakang orang lain. Tetapi, keadaan selalu berbeda. Niat baik tidak selalu disambut dengan baik. Beberapa warga di lokasi pengajaran sempat mempermasalahkan statusnya yang beragama kristen. Stigma negatif harus dihadapi olehnya ketika berinisiatif untuk melakukan sesuatu. Suatu waktu, Kak Dice berinisiatif untuk melakukan perbaikan terhadap ruang belajar yang dulunya merupakan ruang penyimpanan perkakas. Beberapa warga menyambutnya dengan tangan terbuka. Bahkan mereka membantu penyelesaian ruang belajar tersebut. Akan tetapi tidak sedikit pula yang memberikan respon yang negatif. Beberapa dari warga menganggap bahwa Kak Dice sedang membangun gereja.Tetapi dengan ketabahannya, Kak Dice mampu meyakinkan sebagian warga akan maksud kegiatan yang ia lakukan. Kak Dice tetap menunjukkan niat baiknya.

Para volunteer GMB-SAN tentunya beruntung bertemu dengan sosok kak Dice. Hal ini memberikan pelajaran bahwa hidup dalam perbedaan itu indah. Bukan tentang apa identitas kita, tetapi bagaimana kita memperlakukan orang lain. Terkadang kita menilai seseorang dari identitas dan dorongan lingkungan. Hal yang terpenting adalah tebarkanlah semangat berbagi dan laukan dengan niat yang baik.

Berikut ini merupakan sebuah video yang menggambarkan salah satu aktifitas GMB-SAN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun