Bertambahnya jumlah kasus positif Corona menyebabkan masyarakat Indonesia lebih menjaga kebersihan, sebab virus Corona dapat menyebar melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut. Percikan-percikan ini dapat menempel di benda dan permukaan lainnya seperti meja, ganggang pintu dan pegangan tangan.Â
Orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut. Inilah mengapa pentingnya menjaga kesehatan tangan agar terhindar dari virus Corona. Di era globalisasi ini banyak orang menginginkan sesuatu yang mudah dan praktis salah satunya menggunakan handsanitizer untuk membersihkan tangan, namun apakah handsanitizer efektif untuk membunuh virus? Artikel ini akan membahas hal tersebut
Handsanitizer adalah salah satu cairan antiseptik dengan kandungan aktif minimal 60 persen alkohol. Menurut WHO bahan yang digunakan untuk membuat handsanitizer adalah 96 persen etanol, hidrogen peroksida, dan aquades.Â
Alkohol dengan kandungan minimal 60 persen digunakan agar ampuh membunuh segala zat merugikan yang menempel di tangan. Penggunaan handsanitizer ini marak digunakan oleh semua kalangan apalagi dimasa pandemi hampir semua orang membawa handsanitizer ketika bepergian.
Seiring dengan populernya penggunaan handsanitizer, maka banyak isu yang beredar tentang handsanitizer. Berikut fakta mengenai handsanitizer
1. Keefektifan handsanitizer dalam membunuh virus
Handsanitizer yang mengandung minimal 60 persen alkohol dapat digunakan untuk membunuh virus dan bakteri. Handsanitizer yang mengandung alkohol dibawah 60 persen tidak dapat membunuh virus dan bakteri. Menurut profesor Collignon handsanitizer dengan kadar alkohol yang rendah belum disetujui karena produk tersebut tidak menunjukkan bisa bekerja melawan virus, namun faktanya banyak masyarakat yang membeli handsanitizer dengan kadar alkohol yang rendah bahkan ada juga yang membeli handsanitizer tanpa ada kandungan alkohol didalamnya. Handsanitizer dengan kandungan alkohol dibawah 60 persen tidak efektif dalam membunuh virus, kuman dan bakteri.
2. Handsanitizer mudah terbakar
Kandungan utama di dalam handsanitizer adalah alkohol. Alkohol memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar, maka handsanitizer juga memiliki sifat yang demikian. Maka cairan antiseptik ini diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya dan harus dijauhkan dari suhu tinggi atau api karena sifatnya yang mudah terbakar.
3. Aman menggunakan handsanitizer sebelum makan
Kandungan alkohol dari cairan antiseptik dapat menguap kurang lebih 15 detik, namun apakah bahaya menggunakan handsanitizer sebelum makan? Dikutip dari food safety network, menggunakan handsanitizer sebelum makan terbilang aman digunakan namun jangan pernah meminum cairan handsanitizer karena dapat menyebabkan keracunan.Â
Mencuci tangan dengan air dan sabun merupakan cara efektif untuk menghilangkan kuman dan kotoran, namun handsanitizer juga bisa digunakan ketika kesulitan mendapatkan air. Jika tangan terlihat kotor (terlihat secara nyata) cuci tangan dengan sabun dan air harus tetap dilakukan. Penting untuk diingat bahwa fungsi handsanitizer adalah sebagai antiseptik yang digunakan untuk membunuh virus dan bakteri bukan untuk membersihkan tangan dari kotoran.Â
Sumber : www.who.int
Foodnetwork.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H