Sampai hari ini, seluruh dunia diperhadapkan dengan situasi yang tidak pasti. Â Semua orang bertanya-tanya, kapan pandemi ini akan berakhir? Untuk meredam itu, berbagai upaya pun dilakukan oleh para pemimpin. Mulai dari lockdown secara parsial, pemberlakuan antigen dalam perjalanan keluar dan dalam negeri, sampai upaya vaksinasi untuk membentuk herd immunity.
Secara bertahap, vaksinasi digelar sebagai upaya untuk meniti jurang yang 'gelap'. Seluruh rakyat dilibatkan. Para tenaga kesehatan, pejabat publik, dan para tokoh masyarakat menjadi sasaran yang pertama. Selanjutnya menyisir lansia, orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan publik, sampai para buruh.
Tidak sedikit dari mereka yang kontra dengan aturan kewajiban vaksin. Namun mayoritas rakyat sangat mendukung program ini. Bagi pemerintah, vaksinasi merupakan upaya negara dalam melindungi masyarakat dari ancaman Covid-19 dan demi tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity.
Sejak akhir Mei 2021 lalu, Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah menjalankan vaksinasi untuk seluruh karyawannya. Perusahaan menargetkan 42.500 karyawan akan menerima vaksin sebelum akhir tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap program pemerintah yang disebut sebagai vaksinasi gotong royong.
Dinukil dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 10 Tahun 2021, vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/karyawati yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha. Penerima program vaksinasi gotong royong tidak akan dipungut bayaran atau gratis. Biaya program vaksinasi gotong royong ini ditanggungkan kepada perusahaan atau badan hukum yang menaungi pekerja.
Vaksin gotong royong ini berbeda dengan vaksin yang diberikan kepada para tenaga kesehatan, pejabat publik, para tokoh masyarakat, warga lanjut usia, dan orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan publik. Vaksin yang digunakan ada dua jenis, yakni sinopharm dan CanSino. Namun yang lazim digunakan para pelaku usaha adalah jenis sinopharm. Vaksin ini didistribusikan Biofarma ke seluruh pelaku industri di tanah air. PT IMIP juga menggunakan vaksin jenis ini.
Batch (tahap) pertama, PT IMIP mendapatkan 11.540 botol vaksin. Sesuai prosedur pemberian dosis yang harus diterima si penerima vaksin (2 kali), jumlah itu telah diberikan kepada 5.770 karyawan. Pada tahap pertama itu, telah usai dilaksanakan pada Juni 2021 lalu.
Batch kedua, PT IMIP kembali menerima kurang lebih sebanyak 72.690 botol vaksin. Itu diperuntukkan bagi 36.480 karyawan se kawasan industri PT IMIP. Itu yang dikatakan oleh Koordinator Tim COVID-19 PT IMIP, JP Agung Nugroho.
Jika dihitung berdasarkan jumlah karyawan dan jeda durasi antara pemberian vaksin pertama dan kedua yang membutuhkan waktu kurang lebih 21 hari, diperkirakan program vaksinasi tahap kedua akan selesai dilaksanakan pada Oktober 2021 mendatang.
"Untuk prosedur karyawan yang bisa mengikuti vaksinasi, secara umum mereka harus dalam keadaan sehat. Karena vaksin hanya diberikan kepada mereka yang sehat. Selain itu, mereka juga bukan penyintas Covid-19, bukan wanita hamil atau sedang menyusui," kata Nugroho.
Februari 2021 lalu, PT IMIP juga menyelenggarakan vaksinasi tahap pertama yang diberikan kepada 104 orang tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik PT IMIP. Termasuk di dalamnya dokter, perawat, analis, dan tenaga kesehatan lainnya.