Zat Allantoin merupakan zat senyawa nitrogen yang jarang disadari khasiatnya untuk perawatan kulit. Ia terbentuk secara alami dan dapat ditemukan pada organisme seperti tumbuhan, bakteri, dan hewan mamalia termasuk manusia. Hingga saat ini kandungan allantoin yang berasal dari tumbuhan paling banyak ditemukan pada ekstrak tanaman komprei. Sedangkan pada mamalia, allantoin terdapat pada urin.
Zat ini memiliki warna putih, tidak berbau, dan berbentuk bubuk seperti kristal. Selain bahan-bahan kosmetika lainnya, pada bubuk allantoin inilah banyak harapan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari proses perawatan kulit digantungkan. Setiap orang yang menggantungkan harapan padanya, akan mendapatkan jawaban yang tidak mengecewakan dari zat yang termasuk emmolients ini.
Sejak pertama kali dikonsumsi–setidaknya menurut catatan sejarah–pada masa klasik (Yunani – Romawi), allantoin yang berasal dari urin digunakan untuk menjaga kesehatan gigi, mulut, serta kulit, bahkan untuk mencuci pakaian. Kini, setelah dilakukan berbagai penelitian, ternyata allantoin juga ditemukan pada tanaman komprei.
Ditemukannya allantoin pada tanaman komprei ternyata memberi pengaruh besar pada perkembangan dunia kosmetika. Allantoin yang berasal dari tanaman komprei inilah yang sering kita temukan pada keterangan ingredients produk kosmetik.
Alasan digunakannya bahan ini adalah karena khasiat-khasiat yang bisa diperoleh darinya. Beberapa di antara khasiatnya adalah sebagai pelembap, karena allantoin dapat mengobati dan mencegah kulit kering, bersisik, gatal, mengangkat sel-sel kulit mati, iritasi ringan.
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
