Mohon tunggu...
Armina Daily Indonesia
Armina Daily Indonesia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - #thinkhalal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Official Account Of PT. Arminareka Pharmasia Pratama (ArminaDaily🍃) https://bit.ly/2rMDWAo #thinkhalal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aloe Vera, Merawat Peradaban Lintas Benua

10 Juni 2020   15:03 Diperbarui: 10 Juni 2020   14:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa sangka tanaman yang sering kita temukan di hampir setiap pekarangan warga, yang berbentuk lancip dengan duri-duri di bagian sampingnya, ternyata memiliki banyak manfaat bagi manusia. Tanaman ini sudah tercatat di dalam sejarah sejak 5.000 tahun yang lalu di Babilonia. Kemudian, di Mesir tanaman ini dikenal sebagai “tanaman ajaib” yang ditempatkan di pintu masuk piramida. Penggunaannya terus bertahan hingga sekarang dan dikenal di Indonesia sebagai lidah buaya.

Lidah buaya (aloe vera) memiliki nama latin aloe barbadensis miller, masuk dalam famili Liliaceae. Inilah yang dikenal kini sebagai aloe vera, merupakan salah satu dari sekitar 420 genus aloe. Tanaman berlendir ini diyakini berasal dari Sudan dan kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan Mediterania yang memang ramai pada masanya. 

Tiap lembar lidah buaya memiliki dua lapisan, getah (latex) yang merupakan lapisan berwarna kuning di bawah kulit dan gel yang berada di bagian dalam yang menjadikannya memiliki bentuk khas.

Di antara genusnya, lidah buaya termasuk yang hampir punah di habitat asli, namun banyak yang membudidayakannya–sebagai bahan penelitian medis atau pun sekadar untuk konsumsi pribadi. Hasil penelitian menemukan bahwa di dalam lidah buaya terkandung berbagai nutrisi dan senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia:

  • Vitamin dan antioksidan: vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B12, asam folat dan kolin.
  • Enzim: aliase, alkalin fosfat, amilase, bradikinase, karboksipeptida, katalase, selulase, lipase dan peroksidase.
  • Mineral: kalsium, tembaga, selenium, kromium, mangan, magnesium, kalium, natrium, dan zinc.
  • 12 anthraquinones: aloin dan emodin.
  • Asam lemak: kolesterol, kampesterol, beta-sisosterol, dan lupeol.
  • Hormone: auxins dan gibberelins.
  • Gula: monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan polisakarida.

Karena begitu kaya akan kandungan bioaktif inilah lidah buaya tetap dipercaya hingga sekarang untuk keperluan medis, kosmetik, dan makanan/minuman. 

Dahulunya, di Mesir lidah buaya digunakan oleh Cleopatra untuk menjaga kulitnya agar tetap halus dan awet muda. Sedangkan di Indonesia lidah buaya mulai masuk pada abad ke-17, dibawa oleh petani Tiongkok yang menggunakannya hanya sebatas untuk tanaman hias dan penyubur rambut.

Sekarang, lidah buaya sudah diproduksi dalam bentuk yang bervariasi. Pada umumnya konsumen lidah buaya adalah mereka yang memang sudah mengetahui manfaatnya sebelum ia mulai mengonsumsi. Beberapa manfaat yang telah terbukti untuk kesehatan manusia adalah:

  • Sebagai bahan peluruh racun secara alami atau detoksifikasi.
  • Sebagai anti-inflamasi alami yang mampu membantu meredakan peradangan dan nyeri.
  • Sebagai antioksidan yang dapat memperlambat proses oksidasi.
  • Sebagai bahan yang paling banyak digunakan untuk kesehatan kulit.
  • Sebagai penyembuhan nyeri dan luka–termasuk luka bakar.
  • Sebagai peningkat kekebalan tubuh dan membunuh sel kanker.
  • Sebagai penurun kadar glukosa, kolesterol, dan trigliserida.
  • Sebagai antimikroba.
  • Sebagai pereda psoriasis yang menyebabkan ruam pada kulit, kulit bersisik, dan menebal.
  • Mengatasi konstipasi atau sembelit karena lidah buaya dapat menambah kadar air pada usus.

Itulah beberapa khasiat dari aloe vera atau lidah buaya yang sudah terbukti melalui berbagai penelitian. Namun bisa saja penelitian di kemudian hari akan menghasilkan penemuan baru. Untuk saat ini, selagi masih digunakan dengan dosis yang tidak berlebihan, aloe vera tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi manusia. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun