1. Posisikan Diri Sebagai Pekerja
Seperti yang gue sebut di atas,kalian harus bisa melihat 2 sisi pertama,dengar dulu,pahami secara mendalam apa keinginan client lalu,sederhanakan pengertiannya,dan pahami bersama dengan worker dengan banyak mendengarkan dan memahami posisi sebagai client dan worker kalian tau apa dan bagaimana pola pikir pekerja kalian apabila menemui masalah seperti ketidakcocokan hasil kerja dengan keinginan client.
2. Client gak selamanya Raja
Ini salah sebenarnya,pelanggan adalah raja itu salah!! yang benar,pelanggan adalah bos,kalau raja tidak bisa di tolak kalau bos bisa di tolak bisa di beri pengertian,dan hanya bos yang menggaji raja nggak menggaji bro!!
Banyakin membaca cara berkomunikasi untuk bisnis atau ikuti aja cara ngomongnya politisi di berita-berita
iya seperti itu,untuk menangkal kemauan client yang sudah keluar koridor kesepakatan bersama di awal btw gue ngetik seperti ini tidak berniat memusuhi client ya tapi menetralkan posisi client yang sebenarnya bukan raja dan jangan sampai kalian sebagai makelar bilang ke worker
"ya gimana bro,maunya yang mbayar begini"
terus kalau di balik
"ya gimana maunya gue yang ngerjain begini,kan bukan gue yang minta pekerjaan" kalian sang makelar akan kesal,dan kalau tidak punya koneksi pasti akan memohon "eh ada kenalan nggak yang bisa ngerjain project ini?"
ya kan,kalian pasti akan berkata seperti itu penuh harap kan? karena sayang projectnya akan di beri pada orang lain,hahaha
Again,dengarkan kemampuan worker pekerjaan digital seperti ini tidak seperti pekerjaan konstruksi yang bisa di buatkan dalam bentuk shop drawing,untuk di koreksi bersama lalu revisi tapi hanya berupa pseudocode yang jarang sekali di pahami orang awam paling banter di buatkan dummy nya,itu juga kalau di kasih dummy,rata-rata orang langsung bilang "isinya nggak begini,gambarnya nggak begini"
Sekali lagi ini dummy,bukan real,jangan samakan!!