Lalu apa yang harus di lakukan?
As a Worker
1. Pelajari profil Makelar
Loh,tadi di atas di sebut sales,kok sekarang makelar? iya,mereka ini adalah makelar proyek yang sebenarnya,yang hanya mendapat peluang dari relasinya
ada macem-macem juga tipenya.
Kelas atas,biasanya relasinya orang parpol,dandan parlente punya PT/CV sebagai General Contractor/trading/supplier,tipikal sekali bukan.
Kelas menengah,biasanya level supervisor gak jarang juga level manajer di perusahaan mereka ini yang tipenya terima beres,cuma nyampe-nyampein doang khas makelar gak mau ikutan mikir,apa sih yang di inginkan client,tapi paling pinter nego harga murah ke kita (worker) dan nego mahal ke owner project)
Kalau kelas agak kebawah,sales yang biasanya nangkring di warung kopi pinggir jalan karena yang kita bahas ini project digital ya,jadi biasanya sales perusahaan ISP Sales perusahaan IT,dan gak jarang sales otomotif,karena mereka ini dekat dengan semua kalangan.
Mereka tipe pebisnis kacangan,mencari keuntungan sebesar-besarnya,ogah modal sepeserpun bahkan saat tahap meeting pertama dengan si client,mereka hanya mau bayar kopi gak mikir ongkos kalian,nggak mikir operasional kalian,bahkan nggak akan mau kasih kalian DP
Pelajari karakter intinya aja,pinter ngomong? udah pasti,itu harus,karena kalau nggak,dia nggak bisa jadi penengah tapi apakah dia bisa melihat dari 2 sisi? ajak bicara soal bahasan apapun,kalau dia selalu melihat dari 1 sisi sebaiknya jangan ada kerja sama dengan orang ini,karena mereka bisa saja plin plan.
2. Doyan Duit
Seperti point kedua diatas yang harus kita pelajari as a worker sama seperti,kalau ini motivasi dia untuk oper project ke kita kita sebagai pekerja yang akan menerima operannya harus sadar,bahwa dia akan sangat memohon pada kita di awal namun,95% menurut pengalaman saya,yang seperti ini akan menindas nantinya pada saat-saat menjelang finishing motivasinya itu tadi,karena butuh duit.