Sebagai contoh, jika hanya faktor L yang naik dua kali lipat di negara 1, maka dampak kekayaan yang ditimbulkannya cenderung menurunkan kesejahteraan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar III.4a.  Dalam gambar III.4a diasumsikan bahwa negara 1 adalah sebuah negara besar yang mampu mempengaruhi harga-harga relatif dari berbagai macam komoditi yang diperdagangkannya dengan negara lain (dalam hal ini komoditi X dan Y). Jika pertumbuhan faktor produkksi dan hubungan perdagangan yang sedang berlangsung mengakibatkan merosotnya nilai tukar perdagangan negara 1 dari Px/Py II = Px/Py I = 1 menjadi PC = 0,5, maka titik produksi negara tersebut akan bergeser ke titik C. Pada titik C negara 1 akan memperdagangkan sebanyak 140X untuk memperoleh 170Y dari negara 2, dan berkonsumsi di titik D yang terletak pada kurva IC2. Oleh karena kesejahteraan negara 1 merosot (artinya dampak kekayaannya negatif) ketika ia terlalu lemah untuk mempengaruhi nilai tukar perdagangannya, maka kini dalam kasus negara besar ternyata nilai tukar perdagangannya juga merosot, sehingga penurunan kesejahteraan yang terjadi di negara 1 (sebagai sebuah negara besar) akan semakin parah. Keadaan tersebut tampak pada posisinya di IC2 yang lebih rendah dari kurva indiferen semula yaitu pada IC3.
        Selanjutnya pada gambar III.4b memperlihatkan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh terjadinya kenaikan atau pertumbuhan satu atau semua faktor produksi (yang selanjutnya meningkatkan output), kenaikan volume perdagangan dan kemerosotan nilai tukar terhadap kurva tawar menawar negara tersebut, ketika negara 1 mencoba mempengaruhi nilai tukar perdagangannya sebagaimana adanya.
2. Pertumbuhan , perubahan selera, perdagangan ke 2 negara
a). Pertumbuhan : Dalam hal ini bisa bercermin di negara kita, bahwa tidak semua negara yang mempunyai banyak sumber daya alam mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan-Nya sendiri. Berbiacara mengenai sumber daya alam tentunya Indonesia paling pertama. Walau mempunyai wilayah yang luas dan mampu menghasilkan beras, Sampai saat ini Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan nasional, bahkan sampai impor dari negara-negara dengan wilayah yang tak sebanding seperti Thailand misal. Kan ngenes banget.
Negara-negara dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi akan mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak, berkualitas, dan tentunya efisien dibandingkan dengan negara yang lambat akan IPTEK-Nya. Hal demikian bisa terjadi karena pemanfaatan teknologi sangat menghemat biaya produksi dan mampu menghasilkan barang yang lebih banyak. Negara-negara yang teknologinya lebih maju cenderung melakukan spesialisasi dalam memproduksi suatu barang, sedangkan barang yang bukan produk sendiri akan dibeli dari negara lain.
Dalam hal ini kita ambil contoh negara Jepang, seperti yang sudah kita ketahui bahwa negara jepang melakukan spesialisasi dalam produk industri motor dan mobil, dan berusaha mengekspor-Nya ke Indonesia.
b). Selera : terjadinya perbedaan kebudayaan , sistem politik, pandangan hidup, dan tatanan sosial menyebabkan terjadinya selera terhadap berbagai jenis komoditas. Kita ambil contoh, negara Amerika Serikat memproduksi mobil Ford dan Chevrolet, namun Amerika mengimpor mobil Honda dari Jepang. Hal demikian terjadi karena warga Amerika telah menyukai mobil Honda. Dengan adanya era globalisasi ini, menyebabkan dalam perdagangan bebas tidak satu pun yang bisa hidup sendiri. Mereka semua akan membutuhkan kerja sama dengan negara lain, salah satunya yaitu dengan perdagangan internasional.
c). Perdagangan :
Terjalin-Nya persahabatan dan hubungan di antara kedua negara yang bersangkutan serta sangat memungkinkan negara terlibat, dapat menghasilkan barang dan jasa melebihi kebutuhan di dalam negeri. Dalam hal ini tentu meningkatkan ekonomi.
Memungkinkan negara tersebut melakukan spesialisasi terhadap barang-barang, sehingga bisa melakukan jual beli dengan harga yang relatif lebih murah.
Memberikan kesempatan terhadap suatu negara untuk mengimpor barang konsumsi atau barang-barang modal seperti: Bahan baku, peralatan dsb. Tentu dengan kualitas dan harga yang lebih menguntungkan.