Mohon tunggu...
Armidin
Armidin Mohon Tunggu... Dokter - Berbagi dan bermanfaat

(armidin@yahoo.com)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Rumah Sakit Kandang Kerbau

26 Juni 2011   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:10 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah Sakit bagaimana ini? Apakah Rumah Sakit seperti kandang kerbau atau Kandang Kerbau yang dirubah menjadi rumah sakit?

Pertanyaan yang wajar bagi kita yang lekat dengan dialexia Melayu. Seperti saya pertama kali jua mendengar Rumah Sakit ini. Penasaran dan berbagai pertanyaan terlintas di pikiran, bagaimana mungkin kota sehebat Singapore punya rumah sakit mentereng terkenal se Asia Tenggara tapi bekas kandang kerbau?

Begitulah halnya, awalnya lokasi rumah sakit hebat ini memang bekas kandang kerbau. Sekarang ini istilah Kandang Kerbau telah mereka singkat menjadi KK, bagi para senior mereka masih lekat dan ingat dengan kandang kerbau, namun bagi generasi muda rata-rata telah melupakan kandang kerbau, dan lebih dekat dengan istilah KK saja. Jika kita tanyakan istilah kandang kerbau mereka bingung, tidak sebaliknya jika ditanyakan KK Hospital.

Awal berdirinya, lekat dengan problem masalah angka kematian bayi dan angka kematian ibu yang tinggi di Singapore. Problem yang sama yang dihadapi oleh Indonesia kala itu.

Pada tahun 1958 KK Women's and Children's Hospital didirikan, sejak didirikan sampai dengan sekarang KK (Kandang Kerbau) Hospital telah menjadi pusat rujukan tersier untuk Obstetri, Ginekologi dan Nenonatologi kawasan regional. Rumah Sakit dengan 830 tempat tidur itu memberikan layanan terpadu untuk menangani kondisi risiko tinggi penyakit pada wanita dan anak-anak.

Mempunyai lebih dari 400 spesialis yang mengadopsi pendekatan multi disiplin dan holistik, KK Hospital menangani pasien menggunakan inovasi dan teknologi terbaru penanganan kasus. Sebagai pusat penelitian mereka terus mengembangkan inovasi-inovasi.

[caption id="attachment_118881" align="alignleft" width="300" caption="KK Hospital menuju rumah sakit dunia"][/caption]

Saat ini Rumah Sakit yang dipimpin oleh Prof Ivy Ng sebagai CEO ini mencapai kemajuan dengan Angka kematian perinatal rumah sakit 4,92 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 1,99 per 1.000 kelahiran hidup dan dinilai termasuk yang terbaik di dunia.

Berbagai prestasi yang pernah dicapai antara lain Onkologi Ginekologi Konsultan KKH yang pertama di Singapura yang melakukan histerektomi radikal laparoskopi, histerektomi radikal alternatif invasif minimal, Pusat Gangguan tidur layanan pertama di Asia yang akan diakreditasi oleh Masyarakat Thoracic Australia dan Selandia Baru (TSANZ) dan Sleep Australasia Association (ASA) dalam mengelola gangguan tidur pada anak-anak, Rumah Sakit yang pertama di Asia Pasifik untuk menggunakan generasi sistem digital mamografi berikutnya, MammoDiagnost DR, Kemudian Akreditasi KKH dengan International Joint Commission (JCI) diperbarui pada Januari 2009, menegaskan kembali kepatuhan rumah sakit ini dengan standar internasional mengacu pada keselamatan pasien dan perawatan, dan berbagai capaian-capaian lainnya.

Begitulah jika pekerjaan betul-betul dilaksanakan dengan kekuatan cita-cita, pelan tapi pasti bekas kandang kerbau pun  bisa disulap menjadi rumah sakit terbaik di Asia Tenggara, bahkan tak menutup kemungkinan menuju capaian yang lebih tinggi lagi. Kita pun bisa suatu saat, jika kita mau. Kita punya Kandang Sapi yang besar ada di Tapos. Kita jadikan KS Hospital, alias Kandang Sapi Hospital. Tapos dan Indonesia bisa terkenal, Sapi punya nama Indonesia juga punya nama... ;-D

Sumber Foto : http://www.kkh.com.sg/AboutUs/Overview/Pages/Home.aspx

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun