Mohon tunggu...
Armidin
Armidin Mohon Tunggu... Dokter - Berbagi dan bermanfaat

(armidin@yahoo.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memilih Gagal Ginjal

3 Juni 2011   15:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:54 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heran habis... bercampur bingung ketika membaca sebuah berita yang rada aneh yang terjadi di Cina, seorang pemuda nekat menjual sebuah ginjalnya demi untuk mendapatkan IPAD2. Pemuda itu Zheng, berumur 17 tahun asal Guandong Selatan, Negeri Tirai Bambu China.

Begitu terpautnya hatinya terhadap perkembangan teknologi IPAD2 yang memang 'membius' itu sehingga ia rela menjual barang berharganya yang jika dibanding dengan harga sebuah IPAD2 tidaklah sebanding.

Awal kenekatan itu dipicu oleh keinginan untuk mempunyai sebuah IPAD2 yang memang canggih itu namun terkendala oleh ketiadaan uang, sehingga terlintaslah dalam pikirannya untuk menggadaikan salah satu ginjalnya. Melalui penelusuran internet ia berhasil mendapatkan calon pembeli melalui sebuah iklan seharga 27,9 jeti. Ia pun kemudian menghubungi agen gelap tersebut dan setelah tawaran harga cocok Ia pun bergerak menuju lokasi operasi.

[caption id="attachment_114026" align="alignleft" width="300" caption="IPAD2 (Tempo)"][/caption]

Setelah operasi selesai barulah ia merasakan komplikasi pasca operasi, karena operasi membuang sebuah ginjal perlu waktu adaptasi yang lumayan lama bagi tubuh, sehingga tubuh bisa mengenali keadaan fisiologis ginjal yang hanya tinggal satu itu.

Apa boleh buat, hidup memang pilihan begitu para bijak mengatakan, walaupun telah mendapatkan impiannya untuk memiliki IPAD2 kesayangannya tapi sebuah risiko baru yang berbahaya telah pula menghadang di hadapannya.

Sepertinya sang pemuda yang 'ambisi' itu lebih memilih risiko GAGAL GINJAL daripada GAGAL TEKNOLOGI...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun