Mohon tunggu...
Armia FaiqahTyara
Armia FaiqahTyara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UHAMKA

saya suka mengedit dan olahraga volly

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi Berkemajuan Sebagai Perwujudan KKN PBSI UHAMKA 2024 di Desa Tempuran, Temanggung, Jawa Tengah

5 Maret 2024   22:27 Diperbarui: 5 Maret 2024   22:34 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka melakukan kegiatan KKN, sebagai bentuk dari mata kuliah wajib dari kampus. Kegiatan KKN ini bertempatkan di desa Tempuran, Temanggung, Jawa Tengah. 

Sebanyak 72 mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok yang di sebar ke 7 dusun, dan 1 dusun nya terdapat 2 kelompok dikarenakan wilayah dusun tersebut sangatlah luas, diantaranya dusun yang dibagikan adalah Kandangan, Tempuran, Kemriyan, Sidotopo, Ngadisari, Kemloko, Pencar Barat dan Pencar Timur. Oleh karenanya, setiap kelompok beranggotakan 8 -- 9 orang dan dibagi juga 2 dosen pembimbing lapamgan.

Durasi KKN yang ditentukan selama 13 hari yang dimaksimalkan dengan adanya acara Seminar di Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan KKN ini terhitung dari tanggal 16 Februari atau pemberangkatan menuju desa Tempuran sampai 29 Februari selesai dan menuju acara Seminar di UNY. 

Tema yang diangkat untuk KKN PBSI UHAMKA 2024 ini adalah Literasi Berkemajuan dengan tujuan agar menciptakan generasi yang paham akan makna dari yang dibaca maupun ditulisnya, tentunya sebagai bekal yang ingin digapai melalui kegiatan literasi tersebut.

Salah satunya kelompok dari penulis yaitu bertempatkan di dusun Kemloko yang beranggotakan 8 orang. Diantaranya, Allif Zulqan Desta Aditya (Ketua Kelompok), Armia Faiqah Tyara Sari (Bendahara), Yasmin Lailah Kamilah (Sekertaris 1), Trisardi Desitama Wiasih (Sekertaris 2), Nadya Azzahra Putri (HPD 1), Amanda Raztia (HPD 2), Fitriyah (Kesehatan), dan Wilanda Yuslita (Kosumsi), dengan Dosen Pembimbing lapangan yaitu Drs, Yamin, S. Pd., M. Pd. Dan Deasy Wahyu Hidayat, M. Pd. Kami bertempat tinggal di rumah Kadus Kemloko yaitu bapak Andrik dan ibu Laili serta anaknya bernama Khanza.

Literasi Berkemajuan adalah tema yang diberikan oleh kampus guna sebagai program kerja (PROKER) mahasiswa untuk melaksanakan di setiap Dusunnya. Proker pertama yang kelompok kami jalankan yaitu menciptakan ruang pojok baca di RA Nurul Hikam, pojok baca nama yang kami berikan, maksud dari nama tersebut kami berikan berada di posisi sudut timur bersebelahan papan tuli, dan tentunya bentuk dari siswa siswa semangat dalam belajar, kami berikan buku bacaan beserta rak buku sebagai alat atau fasilitas dari kami untuk siswa dan siswi RA Nurul Hikam. 

Dan proker kami yang kedua yaitu membuka Bimbel yang kami beri nama Sanggar Baca. Penamaan ini tentunya untuk mengenal dan membekas akan pembelajaran dari mahasiswa KKN PBSI Uhamka 2024 yang bertempatkan di rumah Kadus Kemloko. Pengajaran yang kami utamakan yaitu literasi kepada anak anak berusia 6 sampai 9 tahun atau dari TK besar hingga kelas 4. Tak hanya berfokus pada literasi, kami juga membantu anak anak menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah dan ditambah menggambar sebagai bentuk dari kreativitas setiap anak.

Kesulitan yang kami hadapi tentunya belum menguasai pembelajaran pada tingkat sekolah dasar atau TK, durasi KKN yang sedikit dan selebihnya dapat diatasi dengan kerja maksimal, hambatan atas kesulitan tersebut tak membuat kelompok kita menyerah karena setiap anggota atau satu sama lain saling menguatkan dan memotivasi untuk terus berjuang bersama hingga akhir dari pencaipaian yang akan dituju.

Kegiatan KKN ini bukan soal Proker saja tapi masih banyak kegiaan dimasyakarat yang baru kami kenal, salah satunya yaitu nyadran, menurut Yanu endar Prasetyo, Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa yang dilakukan di bulan sya'ban (kalender Hijriyah) atau Ruwah (kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. 

Nyadran dimaksudkan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, juga dijadikan sebagai sarana guna melestarikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga keharmonisan bertetangga melalui kegiatan kembul bujono (makan bersama).

Acara Nyadran ini di setiap dusunnya ada dan setiap tahunnya dilakukan. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 Februari 2024, sehari sebelum H-1, kami beserta ibu dan bapak kadus menyiapkan segala persiapan nyadran seperti memotong, dan memasak bahan makanan yang akan dibawa untuk nyadran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun