Mohon tunggu...
Armen TerosPratama
Armen TerosPratama Mohon Tunggu... Guru - Bermanfaaat Untuk Orang lain

Sebagai manusia yang hidup sekali haruslah dapat bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Pendidikan Islam

28 Desember 2020   16:53 Diperbarui: 28 Desember 2020   16:59 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL ALAQ AYAT 1 -- 5 ( Prespektif Tafsir Al Misbah)

 Armen Teros Pratama

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Pascasarjana, IAIN Kediri

Erosd97@gmail.com

 Kata Kunci: Pendidikan, Qs. Al Alaq 1 - 5

Al Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai pedoman untuk membimbing umat manusia. Al Qur'an berisi penjelasan tentang pentingnya ilmu untuk bertanggung disetiap kegiatan. Berisi perintah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki manusia dengan belajar sepanjang hayat, sehingga dalam bekerja dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, keahlian dan potensinya. Dalam Al Qur'an banyak terdapat perintah yang secara tidak langsung menuntut agar manusia selalu belajar dalam keadaan apapun, karena untuk memberikan pemahaman tentang kebenaran agama dibutuhkan pendidikan. 

Pendidikan adalah proses yang dialami manusia dari semenjak dia lahir sampai meninggal dunia. Kendati demikian. Pendidikan di Indonesia masih belum mampu untuk mencapai hakikat dari pendidikan. Karena mayoritas pelajar hanya dituntut untuk memiliki kemampuan kognitif tanpa didasari dengan akhlak yang baik dan minat belajar yang tinggi. Qs. Al Alaq ayat 1 -- 5 yang menjadi dasar Nabi Muhammad dalam dakwahnya memiliki pelajaran penting tentang pendidikan dibuktikan dengan kesuksesan beliau menjadikan bangsa Arab yang asalnya Jahiliyah menjadi Khalifah Fil Ardh. 

Fokus penelitian yang dibahas dalam penelitian ini adalah "Bagaimana konsep dasar pendidikan Islam dalam Q.S. Al Alaq ayat 1-5 menurut tafsir Al Misbah"

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan konsep dasar pendidikan dalam Qs. Al Alaq ayat 1 -- 5 dalam tafsir Al Misbah Untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik obsevasi, dan dokumentasi. 

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan proses analisis data. dimulai dari menelaah semua data yang telah tersedia. Setelah dibaca, diteliti dan ditelaah, langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan cara melakukan abstarksi. Abstraksi adalah sebuah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga tetap berada di dalamnya.

Keywords: Education, Qs. Al Alaq 1 - 5

The Qur'an was revealed to the Prophet Muhammad as a guide to guide humanity. The Qur'an contains an explanation of the importance of science to be responsible for every activity. Contains orders to develop all the potential that humans have with lifelong learning, so that they can develop their knowledge, skills and potential. In the Qur'an there are many commands that indirectly demand that people always learn under any circumstances, because education provides an understanding of the truth of religion. Education is a process experienced by humans since he was born until he died. Nevertheless. 

Education in Indonesia is still not able to achieve the essence of education. Because the majority of students are only required to have cognitive abilities without being based on good morals and high interest in learning. Qs. Al Alaq verse 1 - 5 which became the basis of the Prophet Muhammad in his preaching had important lessons about education as evidenced by his success in making the Arabs who were originally Jahiliyah became Caliphs of Fil Ardh. 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Al Qur'an adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad Saw. melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur -- angsur, sebagai pedoman umat manusia. Al Qur'an berisi penjelasan tentang pentingnya ilmu untuk bertanggung disetiap kegiatan. Berisi perintah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki dengan belajar sepanjang hayat, sehingga dalam bekerja dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, keahlian dan potensinya. 

Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir memiliki tugas yang sangat berat yakni menyerukan dan mengajak seluruh umat manusia untuk kembali menyembah Allah, Tuhan yang Maha Esa, tidak seperti tanggung jawab Nabi sebelum beliau yang risalahnya hanya untuk satu kaum. 

Seperti halnya Nabi -- Nabi sebelumnya yang memiliki mukjizat, Nabi Muhammad juga memiliki mukjizat dan mukjizat yang terbesar beliau adalah Al Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. 

Al Qur'an merupakan kitab suci yang menyempurnakan kitab -- kitab pendahulunya dan Allah secara langsung menjamin keaslianya. Nabi Muhammad memiliki tugas untuk memberikan pendidikan kepada manusia agar manusia mampu keluar dari zaman kegelapan atau jahiliyah menuju zaman yang terang yakni zaman keislaman. Sesuai dengan perintah dalam Al Qur'an surat Ibrahim ayat 1

 "Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (1)

Dalam ayat ini Allah memberikan perintah kepada nabi Muhammad agar beliau mampu memandu umat manusia agar mampu keluar dari zaman kegelapan menuju zaman keislaman dengan menggunakan Al Qur'an sebagai panduan hidup di dunia agar kehidupan umat manusia di ridhoi dan diberkahi Allah. Dan cara untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan itu adalah dengan pendidikan.

Pendidikan adalah proses yang dialami manusia dari semenjak dia lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan adalah proses yang tidak pernah selesai (never ending proses), seseorang yang masih hidup dan pikirannya masih sadar dan sehat maka dia masih bisa mendapat pendidikan meskipun sudah tua. Seseorang yang baru lahir proses pendidikannya sudah dimulai pada tahap"

pertama yakni pendidikan didalam kandungan kemudian dilanjutkan dengan pendidikan dalam keluarga, setelah anak tersebut memiliki cukup umur, orang tua akan mulai memberikan tahap pendidikan yang selanjutnya yakni pendidikan formal atau sekolah, kemudian dilanjutkan pendidikan tinggi yang mempersiapkan anak agar mampu hidup bermasyarakat dan menentukan tujuan hidup. Pada intinya setiap proses yang dialami seseorang selama hidupnya dan mampu mempengaruhinya maka itu dapat disebut sebagai proses pendidikan dimana dan kapan saja. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

Kedudukan pendidikan dalam islam adalah kewajiban setiap muslim, seorang muslim yang dituntut Allah menjadi Khalifah dibumi haruslah memiliki kedalaman ilmu agar dirinya mampu mensejahterakan rakyat dengan keputusan -- keputusan yang diambil dengan perhitungan yang matang. Seorang muslim wajib mengenyam pendidikan, ilmu agama maupun ilmu umum, Allah memberikan penghargaan terhadap hambanya yang memiliki ilmu didalam hatinya dengan meninggikan derajatnya sesuai dengan potongan ayat 11 surat Al Mujadalah yang berbunyi

Artinya : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"

Dewasa ini, Arus Globalisasi merupakan kenyataan yang di hadapi masyarakat, arus globalisasi mengakibatkan perubahan budaya lokal dan gaya hidup masyarakat dengan mengikuti apa yang sedang tren di dunia. Globalisasi sendiri diartikan sebagai proses mendunianya seluruh kehidupan sosial, ekonomi, politik antara satu negara dengan negaranya lainnya hingga seluruh dunia dinyatakan tidak memiliki "batas" alias bordesless. 

Kelebihan arus globalisasi membuat seseorang mampu untuk menemukan peluang -- peluang baru dengan bantuan gadget dan internet namun apabila arus globalisasi ini tidak diimbangi dengan persiapan yang matang maka akan menyebabkan kerugian yang lebih besar apalagi setiap elemen masyarakat hampir semuanya memiliki gadget bahkan ada anak -- anak yang difasilitasi oleh orang tua mereka agar mereka tidak menangis. 

Hal itu membuat mereka mampu mengakses informasi apapun yang ada di internet meskipun pada kenyataannya mereka belum cukup umur untuk menerima informasi tersebut. 

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya lokal secara membabi buta seperti berkurangnya sopan santun anak kepada orang tua, murid kepada guru, anak kecil kepada orang dewasa sedangkan dalam hal pendidikan minat membaca buku turun drastis karena anak akan lebih tertarik bermain gadget daripada membaca buku. 

Sudah semestinya perlu berkaca ulang kepada zaman Nabi Muhammad mengangkat derajat para sahabat dengan menggunakan pendidikan apabila kita menginginkan generasi penerus islam dimasa depan mampu menjadi manusia -- manusia unggul seperti para sahabat.

Nabi Muhammad mengamalkan konsep dasar pendidikan yang diberikan Allah dalam Al Qur'an sebagai acuan beliau dalam membimbing para sahabat agar mampu menjadi manusia unggul dalam zamannya, konsep dasar pendidikan tersebut tertuang didalam Al Qur'an surat Al Alaq 1 -- 5 yang berbunyi :

"1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya"

Dalam ayat tersebut dapat di pahami bahwa Allah memberikan beberapa tuntunan terkait dengan konsep dasar pendidikan dalam islam, maka berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti berinisiatif mengambil judul penelitian ini dengan judul "Konsep Dasar Pendidikan Islam dalam Qur'an surat Al Alaq ayat 1 - 5 Prespektif Tafsir Al misbah )".

Fokus Penelitian 

Berdasarkan konteks penelitian yang telah dideskripsikan di atas, maka peneliti memfokuskan masalah yang diangkat pada penelitian ini. Adapun fokus penelitian ini adalah "Bagaimana konsep dasar pendidikan islam dalam Q.S. Al Alaq ayat 1-5 menurut tafsir Al Misbah?"

Tujuan Penelitian 

Dari fokus masalah yang telah penulis rumuskan, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep dasar pendidikan islam dalam Q.S. Al Alaq ayat 1-5 menurut tafsir Al Misbah.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian adalah sebuah cara yang dilakukan untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif, yaitu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2016:335)

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data penulisan proposal ini adalah library research, yaitu suatu riset kepustakaan atau penelitian murni.

Langkah yang ditempuh yaitu dengan cara pengumpulan data dengan menelaah kitab-kitab tafsir dalam Q.S. Al Alaq khususnya tafsir al-Misbah sebagai sumber data primer. Kemudian menelaah terhadap buku-buku yang terkait sebagai data sekunder. Data yang terkumpul kemudian dilakukan penilaian dan di analisis serta di telaah dengan teliti. Dengan langkah tersebut akan menghasilkan data dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan.

Metode Analisi Data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis) dan analisis tafsir.

Metode analisis isi adalah suatu metode yang mendasarkan diri pada isi (makna) suatu teks

Teknik analisis tafsir adalah suatu cara memahami kandungan Al-Qur'an dengan menelaah dan menguraikan ayat-ayat Al-Qur'an hingga dapat diperoleh suatu pemahaman dan kesimpulan. Teknik analisisnya menggunakan deskriptif analisis, merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberi gambaran mengenai masalah yang ada.

Konsep Dasar Pendidikan Islam menurut Tafsir Al Misbah

Bedasarkan dari pandangan Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah mengenai surat Al Alaq Ayat 1 -- 5, kemudian dengan menggunakan teori pendidikan Ahmad Tafsir, penulis dapat menarik kesimpulan berupa konsep dasar pendidikan islam dari tafsir tersebut.

Membaca sebagai pintu yang dapat digunakan manusia untuk mempelajari keluasan Ilmu Allah

Quraish Shihab menjelaskan bahwa Kata Iqra' yang terdapat dalam ayat 1 terambil dari kata kerja qara'a yang pada mulanya berarti menghimpun. Apabila seseorang merangkai huruf atau kata kemudian dia mengucapkan rangkaian tersebut maka dia telah menghimpunnya atau membacanya. Kata qoro'a memiliki ragam arti antara lain:  menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri -- ciri sesuatu dan sebagianya, yang semuanya bermuara pada arti menghimpun. 

Quraish Shihab dalam tafsirnya mengutip kaidah kebahasaan yang berbunyi, "apabila suatu kata kerja yang membutuhkan objek tetapi tidak disebutkan objeknya, maka objek yang dimaksud bersifat umum, mencakup segala sesuatu yang dapat dicapai oleh kata tersebut" dan menarik kesimpulan, karena kata iqra' digunakan didalam arti membaca, menelaah, menyampaikan dan sebagainya dan karena objeknya bersifat umum, maka objek kata tersebut mencakup segala hal yang dapat terjangkau, baik ia menyangkut ayat -- ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Alhasil perintah iqra' mencakup telaah terhadap alam raya, masyarakat dan diri sendiri, serta bacaan tertulis, baik suci maupun tidak.

Membaca menurut Quraish Shihab bukan hanya tentang membaca buku teks tertulis, namun membaca adalah kegiatan pembelajaran dasar yang dilakukan setiap manusia untuk berkembang, seperti membaca tanda -- tanda kebesaran Allah untuk meningkatkan keimanan, membaca tanda -- tanda alam untuk mengintrospeksi diri tentang apa yang telah dilakukan terhadap alam semesta, membaca karakter dan sifat manusia karena manusia sebagai makhluk sosial.

Pada ayat ketiga Qs. Al Alaq terdapat pengulangan perintah iqra'. Quraish Shihab memahami ini sebagai perintah Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw agar beliau lebih banyak membaca, menelaah, memperhatikan alam raya serta membaca kitab tertulis dan tidak tertulis dalam rangka mempersiapkan diri terjun ke masyarakat.

Quraish Shihab dalam tafsirnya mendeskripsikan ayat 3 Qs. Alaq sebagai berikut "Bacalah wahai Nabi Muhammad Saw, Tuhanmu akan menganugerahkan dengan sifat kemurahan-Nya pengetahuan tentang apa yang tidak engkau ketahui, bacalah dan ulangi bacaan tersebut walaupun obejek bacaaannya sama, niscaya Tuhanmu akan memberikan pandangan serta pengertian baru yang tadinya engkau belum peroleh pada bacaan pertama pada objek tersebut". Bacalah dan ulangi bacaan, Tuhanmu akan memberi manfaat kepadamu, manfaat yang banyak tidak terduga karena dia Akram, memiliki segala macam kesempurnaan".

Dapat dipahami dalam surat Al Alaq ayat 1 dan 3 yang terdapat kata iqra' merupakan sebuah konsep pendidikan yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad dan seluruh umatnya. Allah memberikan kunci kepada umat manusia bahwa untuk mempelajari ilmu -- ilmu Allah diperlukan keahlian membaca yang diiringi dengan keikhlasan dalam menuntut ilmu. Seorang hamba yang menghendaki untuk mengabdikan diri dalam memperdalam ilmu -- ilmu Allah haraplah memiliki minat baca yang tinggi karena dengan itu Allah akan menganugerahkan rahmat-Nya berupa ilmu pengetahuan, pemahaman -- pemahaman, wawasan - wawasan baru terhadap hamba yang Dia kehendaki.

Pengulangan bacaan juga diperlukan agar pemahaman tentang objek bacaan tersebut utuh dan Allah akan menganugerahkan pemahaman -- pemahaman baru, selain itu mengulang bacaan juga akan meningkatkan kemampuan membaca dan memudahkan mendapatkan pemahaman ketika membaca objek bacaan yang baru.   

Ikhlas sebagai pembuka pintu rahmat Allah Swt

Konsep pendidikan yang kedua dari Qs. Al Alaq adalah ikhlas yang diambil dari ( ) (bacalah) dengan Nama Tuhanmu,. Dalam ayat tersebut tersirat makna ikhlas atau berserah diri kepada Allah dalam membaca atau lebih umumnya ketika melakukan sesuatu harus bersandar kepada Allah.

Ikhlas memiliki makna suci dalam niat, bersih batin dalam beramal, tidak berpura -- pura, lurus hati dalam bertindak, jauh dari riya' dan kemegahan dalam berlaku berbuat, mengharapkan ridha Allah semata -- mata. Ikhlas yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah tanpa mengharapkan sesuatu, kecuali keridhaan Allah. Dengan demikian makna ikhlas ialah sebagaimana Imam Ghazali berkata: "ketahuilah bahwa segala sesuatu digambarkan mudah bercampur dengan sesuatu yang lain. Jika bersih dari percampurannya dan bersih dariny, maka itulah yang disebut ikhlas".Dalam ayat Al An'am ayat 162, Allah menggambarkan dengan sangat indah tentang makna ikhlas,

"Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam". (QS. al-An'am: 162).

Dalam agama islam mengajarkan, hidup ini adalah untuk beribadah, bekerja dan berbuat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Pada hakikatnya semua kebaikan itu, kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja sepatutnya hanya dipersembahkan kepada Allah semata, bukan kepada selain-Nya. Karena semua pekerjaan yang dilakukan manusia dilihat oleh Allah dan Rasulnya sesuai firman Allah Qs. At Taubah: 5

"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. At-Taubah: 5).

Ayat diatas menegaskan bahwa satu -- satunya kewajiban manusia kepada Allah Swt adalah beribadah dengan ikhlas artinya, seluruh aktivitas hidup dan kehidupan manusia adalah dalam rangka pengabdian ubudiyah dan perilaku ketauhidan yang jauh dari syirik serta penyakit hati.

  

DAFTAR PUSTAKA

hmadi, Ruhlam. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. 2016

Al - Dimisqi, Abu Fida Al-Hafiz ibn Katsir, Tafsir Al-Qur'an Al-Adzim. Jilid 4, Beirut: Dar Al-Fikr. T.th.

Al -- Quran Al Karim

Al Shabuni, Muhammad' Ali, Safwahal -- Tafasir. Juz 3, Beirut: Daral -- Fikr, T.th.

Al Tabataba'i, Muhammad Husainal. "Al-Mizan Fi Tafsir AlQur'an Juz 10", Beirut: Lebanon. T.th.

Anwar, Rosihon. Ulum Al-Qur'an. Bandung: Pustaka Setia. 2015

Rusmana, Dadan. Metode Penelitian & Tafsir, Bandung: Pustaka Setia. 2015

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah : Pesan , Kesandan Keserasian Al-Qur'an. jilid 15. Jakarta: Lentera Hati. 2004

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. 23. Bandung: Alfabeta. 2016

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam. Cet 11. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun