KitaKata adalah teater di bulan DesemberYang pesannya berteduh pada lekuk tubuh gadis di takhta fajarKita adalah puisi
yang mengisi Sajaknya hilang
Bersama kepulan asap rokok pemuda di ujung jalan
Mengerti atau berjalan pada kekosongan seperti sebelum Desember Panggung kini sunyi
Soraknya riuh rendah Kita adalah kekasih yang tak menghiraukan rembulan
Lariknya meredup di purnama ke tujuh Sebelum cengkraman di malam kedua terasa erat aku dan kau birahi
Yang tak berujung damai Sinonimnya curiga
Hingga pelukan di antara lonceng dan bedug yang memecah malam terasa hambar dia adalah makna yang terjatuh Membiarkan diri terhanyut
Pada dingin arus di parit kekasih bulan
kemarin Zainudin dan Margaretha kini telah dewasa Adalah kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H