Mohon tunggu...
Armen Natohong
Armen Natohong Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa jurusan ilmu perpustakaaan UIN Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Penguasaku

3 September 2020   21:40 Diperbarui: 3 September 2020   21:38 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu

Dulu kupuja para dewa
Sekarang aku memuja penguasa
Sebab kekuasaan yang tegap itu
Selalu mengenyangkan perutku

Dewa hanya penghibur lara hati saja 

Sedang rasa hausku tak pernah bisa ditawarnya
Maka ke pinggirlah sejenak
Biar kupuja lagi engkau di lain waktu
Sebab sekarang lapar dan hausku

Sudah menderu deru
Aku datang padamu penguasaku Kuserahkan perut dan leherku
Niscaya kupersembahkan seribu sajak Kemurahatianmu

Biar kubungkam nuraniku
Meski keadilan jadi mainanmu
Dan kebenaran jadi tawaanmu
Terimalah puja pujiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun