Mohon tunggu...
Armenina TasyaTampara
Armenina TasyaTampara Mohon Tunggu... Freelancer - Student

A small town girl with big city dreams.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Dusun Banyunganti Melalui Budidaya Jahe Merah

17 Agustus 2022   10:40 Diperbarui: 17 Agustus 2022   10:42 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obat-obatan herbal menjadi salah satu pengobatan alternatif yang dapat dikonsumsi untuk sehari hari atau sesekali untuk dinikmati. Tanaman seperti Jahe,  Kunyit, Kencur, Seledri dan lain-lain merupakan obat herbal yang mampu menjadi obat alternatif untuk pengobatan. Dusun Banyunganti yang terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani cabai dan sayur-sayuran, mulai tertarik untuk mengembangkan pekarangan rumah sebagai sarana untuk bercocok tanam.

Salah satu tanaman herbal yang dapat ditanam dengan mudah di halaman rumah adalah jahe merah. Jahe merah dipilih karena proses budidaya yang mudah dengan ditanam menggunakan polybag dan manfaat lainnya yang melimpah bagi kesehatan, yaitu sebagai obat batuk, pereda nyeri, obat kulit, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat jahe merah yang disebutkan menjadi keunggulan jahe merah untuk digunakan sebagai tanaman yang ditanam dalam misi pemanfaatan pekarangan rumah warga Dusun Banyunganti.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Banyunganti, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Magelang, Jawa Tengah, para anggotanya yang dibantu dengan binaan Mahasiswa KKN dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta menjadikan tanaman herbal sebagai pilihan untuk ditanam di halaman rumah, salah satunya jahe merah, dengan tujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan dengan jahe merah yang ditanam di pekarangan rumah warga.

Bu Supi, yang merupakan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Banyunganti mengatakan bahwa pekarangan rumah sebelumnya dibiarkan kosong atau hanya tertanam tumbuhan yang sebenarnya kurang menguntungkan namun hanya bermanfaat dari segi keindahan, contohnya bunga mawar.

Bu Murni pun turut menambahkan, bahwa sebenarnya Dusun Banyunganti sudah ada pemanfaatan tanaman herbal seperti bisnis permen jahe cuman kurang bagus untuk pemanfaatan sehari-hari alhasil lebih baik menanam untuk konsumsi sehari-hari saja.

Warga Dusun Banyunganti sangat antusias terhadap inovasi ini dan menyambut baik jalannya program kerja yang dilakukan mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta  dalam bidang pemanfaatan lahan dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lokasi pembibitan jahe merah, dengan harapan masyarakat Dusun Banyunganti dapat merasakan manfaat dari pembibitan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun