3. Sosialisasi Program kepada Siswa
Agar program dapat diterima, seluruh siswa perlu memahami tujuan dan manfaat peer support. Kegiatan sosialisasi dapat berupa seminar, diskusi kelas, atau bahkan melalui media sosial.
4. Monitoring dan Evaluasi
Keberhasilan program peer support harus dievaluasi secara berkala. Guru BK dapat melakukan survei, wawancara, atau observasi untuk menilai efektivitas program dan memberikan umpan balik kepada peer supporter.
Manfaat Program Peer Support dan Layanan Psikososial
Implementasi program peer support dan layanan psikososial memberikan banyak manfaat, antara lain:
Meningkatkan kesehatan mental siswa. Dengan adanya dukungan emosional dari teman sebaya, siswa merasa lebih dihargai dan didukung.
Membangun rasa percaya diri. Siswa yang menjadi peer supporter memperoleh keterampilan sosial yang berharga dan rasa percaya diri yang meningkat.
Menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif. Program ini membantu mengurangi perundungan (bullying) dan meningkatkan toleransi di antara siswa.
Meningkatkan keterhubungan komunitas sekolah. Dukungan yang solid antara siswa dan guru menciptakan iklim sekolah yang positif.
Kesimpulan
Program peer support dalam bimbingan konseling dan layanan psikososial merupakan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan kesehatan mental di kalangan siswa. Dengan pendekatan berbasis teman sebaya yang didukung oleh profesional BK, siswa dapat merasa lebih nyaman untuk berbagi masalah dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Penerapan program ini membutuhkan komitmen dari semua pihak, termasuk siswa, guru, dan pihak sekolah. Dengan implementasi yang tepat, program peer support dan layanan psikososial dapat menjadi katalisator penting dalam menciptakan generasi muda yang sehat secara mental, emosional, dan sosial.