Mohon tunggu...
Armen18 Armen18
Armen18 Armen18 Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin hoffman

17 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori empati Martin Hoffman berfokus pada bagaimana empati berkembang sepanjang masa kehidupan, khususnya pada anak-anak. Hoffman mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk merasakan atau memahami emosi orang lain, yang berkembang seiring dengan pertumbuhan kognitif dan emosional seseorang. Menurut Hoffman, empati bukan hanya bawaan biologis tetapi juga dipengaruhi oleh pengalaman sosial dan pengasuhan.

Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman

Hoffman mengemukakan empat tahap perkembangan empati:

1. Empati Global (Global Empathy) - Usia 0-1 tahun

Pada tahap ini, bayi secara refleks merespons emosi orang lain tanpa membedakan antara dirinya dan orang lain.

Contoh: Bayi menangis ketika mendengar bayi lain menangis, meskipun mereka belum memahami bahwa emosi itu berasal dari orang lain.

2. Empati Egocentris (Egocentric Empathy) - Usia 1-2 tahun

Anak mulai menyadari bahwa orang lain adalah individu yang terpisah, tetapi mereka masih memandang dunia dari sudut pandang mereka sendiri.

Contoh: Ketika melihat orang lain sedih, anak mungkin memberikan mainannya sendiri untuk menghibur, karena mereka berpikir apa yang membuat mereka bahagia juga akan membuat orang lain bahagia.

3. Empati untuk Perasaan Orang Lain (Empathy for Another's Feelings) - Usia 2-6 tahun

Anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki emosi, kebutuhan, atau perspektif yang berbeda dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun