Di Hari Musik yang jatuh pada tanggal 9 Maret, saya percaya diri posting lagu kedua karya sendiri, berjudul "Tetap Denganku".
Tentu saya bukanlah siapa-siapa, bukanlah musisi yang layak diperbandingkan. Juga bukanlah seorang profesional di bidang musik.
Saya hanya berbekal sedikit kemampuan memetik gitar dan secuil pengalaman bersama rekan-rekan band di masa lalu. Mungkin bekal itulah yang membantu saya membikin improvisasi dan menyusun chord pada lirik lagu buatan sendiri.
Lagu ini, saya buat di waktu-waktu luang. Spesial untuk orang yang paling kucintai di muka bumi ini; Daeng Puji.
Salam hormat dan hangatku selalu untuk admin Kompasiana, rekan-rekan Kompasianer, Sir Zaldy Chan, Pakdhe Ropingi, Mbak Lilik Fatimah Azzahra, Pak Syahrul, Bu Anis Hidayat, Bu Aliz, Pak Ikhlas, Bu Derby, Pak Elang Maulana, Bu Zahrotul, Bu Arie Budiyanti, Bu Hennie, Pak Santoso Mahargono, Pak Sigit, Pak Firdaus, Bu Nazar,
Kang Marakara, Pak Jagat Alit, Bu Ester, Pak Budi Susilo. Dan semuanya yang luput dari ingatan. Oh...maafkanlah.
Mudah-mudahan terhibur dengan karya yang sekadarnya saja.
Catatan: Dibolehkan untuk mengkritik dan mencela lagu ini, bila memang tak enak di telinga dan di jantung hati.
Dariku
Arman Syarif
Di tanah Makassar
"Tetap Denganku"
Fajar merekah
senja terbenam
tak bosan engkau
iringi langkahku
Senyummu
tatapmu
meluluhkan
keras hati
Cintamu
kasihmu
meneguhkan
rapuhnya relung jiwa
Tetap denganku kasih
meski cobaan
silih berganti
Tetap denganku kasih
menua bersama
hingga akhir waktu
S'moga saja
Tuhan satukan
kau aku
s'lamanya
Arman Syarif
Makassar, 5 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H