Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Zaman yang Sepi dari Manusia

9 Januari 2020   20:48 Diperbarui: 9 Januari 2020   20:49 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com

Terminal sepi
jalanan sepi
rumah ibadah sepi
perpustakaan sepi

Balai pelayanan sepi
selasar rumah sepi
meja makan sepi
kedai kopi sepi

Begitu lengang
tak ada suara percakapan manusia
tuk saling kenal saling merekatkan
saling mengingatkan

Kehangatan
kebersamaan
seperti sedang mengungsi
nun jauh di pulau nan sepi

Lalu ke mana orang-orang?
tanyaku kepada dinding
dinding pun teriak
kayak kesurupan:

"semua nyaris hilang, tertelan
teknologi unggah unduh
teknologi pencet-pencet
teknologi intip-intip"

Gowa | 09 | 01 | 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun