Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Nyawa yang Pergi Jauh

28 Desember 2019   10:26 Diperbarui: 28 Desember 2019   10:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com (screenshoot)

Sekejap nyawa berontak
lalu tinggalkan tubuh
pergi sejauh-jauhnya

Angin menderu
kemudian mendatangi raga
sebelum nyawa hilang dari binar mata
"Kau mau ia kembali?"
tanya angin kepada raga
"Iya"

"Isaplah madu langit
tadahlah sinar rembulan
sebab sudah lama nyawamu
cerai berai dari jiwamu
kau tahu?
nyawamu rindu dicumbui jiwa
sedang ragamu bagai telaga keruh
dan setiap saat kering
dari mata air cinta" pungkas angin

Makassar | 28 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun